Mohon tunggu...
yoseph ericson
yoseph ericson Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah guru Bahasa Inggris. Selain belajar Bahasa saya juga suka dan tertarik dengan dunia sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengatasi Situasi Pembelajaran yang Monoton dalam Kelas Menggunakan Video Pembelajaran dari Youtube

6 Desember 2022   18:35 Diperbarui: 6 Desember 2022   18:46 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika materi dasar telah dipahami melalui video pembelajaran, guru selanjutnya mengajak taruna didik untuk melatih kemampuan individu dengan aktivitas pada LKPD pertama setelah menerima materi. Disaat pembahasan bersama peran taruna didik pun dapat dilibatkan semaksimal mungkin untuk menjelaskan jawabannya disertai alasan logis yang bertajuk pada diskusi kelas dengan guru sebagai penengah. Aktivitas ini adalah bagian dari Fase 1 Problem Based Learning yaitu orientasi siswa pada masalah.

Setelah dirasa cukup dengan aktivitas individu, selanjutnya guru membagi taruna didik kedalam kelompok diskusi untuk mendiskusikan masalah yang diberikan berdasarkan data real tentang bidang kemaritiman. Pada tahap ini guru telah melaksanakan Fase PBL yang ke dua yaitu Mengorganisasikan Taruna didik. 

Data yang diberikan dapat berupa apasaja untuk dikerjakan. Namun dalam kasus ini guru memilih data yang berkaitan dengan kompetensi keahlian peserta didik agar seimbang antara materi dalam kelas dengan dunia kompetensi keahlian yang taruna didik geluti. 

Data itu diantaranya seperti data jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal di Pelabuhan Maumere 1 bulan terakhir yang bersumber dari PT. PELNI, adapula data mengenai perbedaan beberapa jenis kapal serta pertumbuhan transportasi di Indonesia pada durasi waktu tertentu. Informasi ini diberikan agar dianalisa oleh taruna didik kemudian dalam diskusi kelompok mereka mampu merubah data dari bentuk table atau diagram kedalam bentuk kalimat perbandingan comperative degree baik itu comperative (tingkat perbandingan lebih dari) atau superlative (tingkat perbandingan paling).

Disinilah kreatifitas kerjasama kelompok dibangun. Tidak hanya itu saja, tantangan lebih juga diberikan oleh guru dengan menggunakan teknik Jigsaw. Dimana anggota kelompok pertama (home team) masing-masing memiliki data yang berbeda dan setelah alokasi waktu yang diberikan mereka diwajibkan berkumpul dengan anggota kelompok lain yang memiliki data yang sama untuk berdiskusi mencari jawaban dalam kelompok tim ahli (expert team). 

Taruna didik dituntut untuk aktif dalam belajar dan mencari materi serta diskusi tentang data tersebut sebab pada akirnya masing-masing anggota dari tim ahli akan kembali ke kelompok asal (home team) untuk menjelaskan masing-masing data yang mereka miliki kepada teman-teman kelompoknya. Pada tahap ini guru telah menjalankan model pembelajaran PBL fase 3 yaitu guru membimbing taruna didik dalam penyelesaian masalah melalui diskusi kelompok.

Hasil diskusi ini disiapkan sebagai bahan untuk dipresentasikan didepan kelas. Ini adalah model pembelajaran PBL fase 4 yaitu presentasi kelompok. Saat presentasi dilakukan, diskusi akan dibangun dan lagi-lagi peserta didik akan aktif bertanya dan menjawab terkait materi presentasi (PBL fase 5 evaluasi).

Setelah aktivitas dengan teknik Jigsaw maka aktivitas terakhir guru kembali menguji kemampuan taruna didik terhadap materi dengan memberikan LKPD ke -3 yang dikerjakan secara individu.

Kemudian dibahas bersama dan dibuat kesimpulan serta mempersiapkan aktivitas untuk mengakhiri kelas.

Dari serangkaian aktivitas tersebut diatas dapat dikatakan bahwa situasi monoton telah berubah menjadi situasi yang menarik dan penuh tantangan bagi taruna didik untuk dikerjakan baik individu maupun kelompok. Dampak ini tidak hanya dirasahkan oleh guru namun taruna didik pun merasahkan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dengan media belajar yang menarik disertai serangkaian aktifitas kelompok yang sangat menantang bagi taruna didik. 

Berkaca dari situasi ini penulis dapat merefleksi bahwa untuk menyampaikan materi pembelajaran perlu dilakukan sedemikain persiapan sebelum mengajar untuk menghindari situasi monoton pada aktifitas belajar itu sendiri. Adapun hal yang wajib guru telaah adalah menyesuaikan materi ajar dengan kebutuhan peserta didik sehingga apa yang diberikan akan menjadi tepat sasaran dan berkesan serta dapat diterapkan oteh taruna didik pada kehidupan nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun