Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Teknologi Commonrail, Pendukung Kendaraan Diesel Menghadapi Euro 4

28 April 2021   10:00 Diperbarui: 28 April 2021   10:09 2329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Isuzu Giga GXZ Pada Ajang Pameran GIIAS 2019 (Foto Dokumentasi Yosep Efendi)

Selain senyawa NOx, senyawa berbahaya lain adalah Karbon Monoksida (CO), yang jika dihirup dalam jumlah besar, dapat menyebabkan pingsan, bahkan kematian. Oleh sebab itu, dalam standar Euro 4, gas CO dari kendaraan bensin tidak boleh lebih dari 1 gr/km (kecuali untuk kendaraan berat, CO diizinkan 1,81 – 2,27 gr/km) dan untuk kendaraan diesel dipatok maksimal 0,5 gr/Km (kecuali untuk kendaraan berat, CO diizinkan 0,63 – 0,74).

Dengan adanya batasan jumlah emisi sesuai standar Euro 4 ini, maka berangsur-angsur kita dapat memperbaiki kualitas udara, terutama di perkotaan, yang paling berisiko emisi gas buang kendaraan. Udara berkualitas yang kita harapkan dapat terwujud.

Selain udara, dengan adanya standar Euro 4 ini, akan berdampak pada kemudahan ekspor kendaraan yang diproduksi di Indonesia. Sehingga dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan hidup masyarakat.

Tantangan Euro 4

Ketika pemerintah merencanakan dan menetapkan implementasi Euro 4, tentu industri yang berkaitan dengan kendaraan, terutama industri otomotif dan industri bahan bakar, mendapat tantangan untuk beradaptasi. Mereka perlu menyesuaikan teknologi dan bahan baku sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pada Euro 4.

Perusahaan bahan bakar harus menyiapkan dan hanya menjual bahan bakar RON minimal 91 untuk kendaraan bensin dan Cetane Number minimal 51 untuk kendaraan diesel. Tentu ini harus didukung oleh pemerintah, agar bisa memberikan edukasi kepada masyarakat sebagai pengguna. Edukasi ini penting untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat agar menggunakan bahan bakar dengan kualitas terbaik sesuai dengan kendaraannya.

Tantangan lain juga dihadapi oleh perusahaan atau pabrikan kendaraan, yang harus mengembangkan teknologi, terutama teknologi pada sistem bahan bakar dan sistem pembakaran pada mesin kendaraan. Hal ini penting agar bahan bakar terbakar dengan baik saat proses pembakaran di mesin, yang kemudian berdampak pada pengurangan emisi gas buang.

Teknologi Commonrail pada Kendaraan Diesel

Ada sebuah stigma yang berkembang di masyarakat tentang gas buang, di mana diyakini bahwa kendaraan diesel, apalagi kendaraan besar dan bermuatan berat, memberikan polusi yang sangat besar. Sehingga, para pengendara sepeda motor dan kendaraan ringan di jalan raya, jaga jarak jauh dari knalpot kendaraan diesel.

Dari aspek safety riding, jaga jarak itu memang penting untuk menghindari kecelakaan beruntun. Namun rata-rata bukan poin itu yang dihindari, tapi justru efek “fogging” dari kendaraan diesel.

Stigma tersebut lambat laun berubah, seiring dengan teknologi commonrail pada sistem bahan bakar kendaraan bermesin Diesel. Teknologi commonrail yang didukung oleh perangkat pintar berupa Engine Control Modul (ECM) dan dibantu sensor-sensor yang mendeteksi kondisi berbagai perangkat dan bagian-bagian sistem mesin, menghasilkan suplai bahan bakar yang sesuai kebutuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun