MBG (Makan Bergizi Gratis) sedang menjadi sorotan oleh masyarakat. Banyak para siswa sekolah keracunan dan masuk ke rumah sakit. Tinjauan ulang progam yang baru di mulai tahun belakangan ini sangat di perlukan jikalau terus terjadi keracunan. Apa penyebabnya dan yang menjadi titik kelemahan dari program yang di gaungkan oleh Presiden Prabowo Subiyanto.
Progam sejenis ini sebenarnya sudah jauh-jauh hari sudah di jalankan akan tetapi berskala lokal di tempat kami. Program yang serupa itu berhasil dan tiada pernah terjadi keracunan makanan. Jadi sudah saatnya pemerintah meninjau program yang tujuannya adalah untuk menyehatkan anak bangsa.
Jikalau stigma negatif berkembang, maka merugikan saja. Dana yang berjumlah triyunan rupiah yang di kucurkan oleh pemerintah. Tetapi hasilnya nihil. Tidak membawa azas manfaat untuk masyarakat luas. Saran penulis bahwa  melakukan evaluasi terhadap progran sangat penting, termasuk rantai penyaluran dana hingga kehiegenisan dapur dan bahan-bahan yang di terima oleh pihak pelaksana.
Tidak menutup kemungkinan juga pihak pengelola mark-up angka pengadaan, sehingga pengadaan asal-asalan tidak serius dalam mempertimbangkan bahwa yang sedang di berikan makanan adalah para generasi penerus bangsa secara keseluruhan. Jikalau memang keterusan terjadi seperti itu, juga di bolehkan pemberian dana langsung ke orang tua langsung untuk mengelola skema MBG tersebut, jadi sedikitnya sudah memotong rantai pasokan dan menghemat biaya untuk hal-hal lain yang di butuhkan pemerintah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI