Merinding saya menulis tentang bj habibie meninggal, serasa beliau masih ada di dalam layar kaca televisi. Yah, karena saya belum pernah berjumpa dari beliau secara langsung. Namun, tampilan beliau di televisi membuat cukup tersugesti untuk terus memetik gerak gerik beliau hingga pesan-pesan yang begitu bijak.Â
Dahulu, saat di sekolah dasar almarhum kakek pernah berpesan jadilah kamu (aku) seperti Habibie cerdasnya. Belajarlah yang rajin agar bisa membuat pesawat terbang. Saat itu muncullah penasaran dalam hati siapakah Habibie tersebut sehingga kakek inginkan saya seperti beliau ( Bapak BJ. Habibie).Â
Hingga saya menemukan gambar pesawat N250 di sampul buku paket kelas 5 dengan lambung pesawat berwarna biru. Buku tersebut kalau tidak salah keluaran Yudistira, semoga tidak salah!Â
Mulai saat itulah rasa cinta terhadap Habibie terasa bertambah tambah dalam hati, sehingga setiap acara di televisi jikalau ada beliau sedang di wawancara ataupun berpidato selalu menyempatkan diri untuk terus menyimaknya.Â
Saya menilai sosok  beliau sangat berbeda dengan kebanyakan orang, selain sebagai seorang ahli Iptek yang memegang puluhan hak paten, juga seorang ayah yang sukses mendidik anaknya, bahkan seorang suami yang romantis terhadap istrinya.Â
Ketika masih di bangku perkuliahan di salah satu kampus di Lhokseumawe dalam kuliah umum, seorang rektor pernah menyampaikan kepada kami bahwa "Prof. BJ. Habibie selalu melakukan shalat malam/Tahajjud dan puasa Sunnah dalam kesehariannya".Â
Sungguh Luarbiasa, beliau tersebut lagi-lagi orang yang seperti beliau itu jarang dan sangat sulit di temui.Â
Hari ini beliau telah pergi untuk selamanya, kreasi dan segala tinggalannya masih akan di kenang sampai kapanpun.Â
Teringat dalam cuplikan pidato Buya Hamka dalam suatu kesempatan "Jika ingin di kenang maka Tinggalkanlah yang baik-baik". Itu terjadi hari ini pada bapak prof. BJ Habibie karyanya akan terus di kenang sepanjang masa oleh umat manusia, Â Khususnya Indonesia.Â
Semoga indonesia ini akan lahir Habibie-habibie lain yang terus berkarya untuk Indonesia tanpa kenal lelah dalam berkarya.Â
(ysf).Â