Negeri kita terkenal sangat luas dengan berbagai macam hasil hutan mempunyai puluh ribuan pulau, dengan hasil laut yang melimpah dari ujung barat ke ujung timur khatulistiwa. Kita melihat berbagai macam program yang telah di canangkan oleh pemimpin negeri ini dari dekade kedekade, hingga terkadang terkesima dengan pidato manis yang di sajikan tentang keberhasilan peningkatan-peningkatan ekonomi sudah melebihi dengan negara tetangga.
Hati sedikit terobati dengan mimikan pidato dimimbar tersebut, hingga detakan jantung sedikit merasa normal karenanya. Jalur penghubung untuk pergerakan ekonomi katanya sudah bagus, hingga sedikit bangga juga karena bahan bakar satu harga sampai ke Papua, namun tiba-tiba saudaraku disana telah terserang kejadian Luar biasa, Gizi buruk yang menelan korban puluhan balita.
Negeri yang ironis,siapa sebenarnya yang sedang memainkan dilema, darat luas namun beras harus di impor, laut selepas mata memandang garampun harus tak ada sama tuan.
Mari masing-masing kembali kepada kejujuran sehingga kita merasa damai dengan kekurangan dan kecukupan, tidak ada lagi prasangka jahat antara berpuluh lapisan.