Mohon tunggu...
Yosef Triadi
Yosef Triadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

"Dengan menulis, aku dapat menumpahkan perasaanku dan berbagi dengan sesama..."\r\n\r\nSebagian besar hidupku dihabiskan di tempat kelahiranku, yaitu Palembang. Selepas SMA, saya melanjutkan kuliah dengan mengambil jurusan Teknik Informatika di Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta. Sampai dengan saat ini, saya masih berjuang untuk lulus.\r\n\r\nSalam sejahtera untuk semuanya :)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Keindahan Sunset di Puncak Suroloyo

10 Juni 2010   17:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:37 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_163918" align="alignleft" width="355" caption="Keindahan sunset"][/caption]

Artikel saya yang pertama di Kompasiana ini saya isi dengan perjalanan ke Puncak Suroloyo. Rombongan yang awalnya ingin menjenguk rekan kami yang sedang menjalani KKN di daerah Kalibawang, Kulonprogo – Yogyakarta ternyata berubah seketika menjadi acara rekreasi bersama ke Puncak Suroloyo. Bagaimana tidak? Rekan kami yang sebelumnya mengabarkan bahwa ia terserang chikungunya, ternyata sesampai di sana dia menyambut kedatangan kami dengan kondisi yang segar bugar. Kami pun merasa sangat kecewa dan kesal. Namun karena sudah terlanjur sampai di daerah ini, kami pun tidak mau pulang ke Yogya dengan tangan hampa. Terdapat dua tempat alternatif yang bisa dikunjungi, Goa Maria Sendangsono atau Puncak Suroloyo. Kami pun sepakat untuk pergi ke Puncak Suroloyo karena belum ada di antara kami yang pernah ke sana, lagipula ini kesempatan bagus untuk menikmati sunset di sana.

Ternyata tidaklah mudah untuk mencapai tempat wisata yang satu ini. Perjalanan mendaki sepertinya tidak ada habisnya, ditambah lagi kami harus tanya sana-sini supaya tidak tersesat. Kami yang mengendarai motor harus terampil memainkan perslening supaya dapat mendaki dengan lancar. Singkat cerita kami pun sampai di lokasi tetapi perjuangan belumlah selesai. Puluhan atau bahkan ratusan anak tangga seakan menantang niat kami untuk menikmati sunset di puncak. Berbekal semangat dan tekad yang kuat, kami pun terus menapaki satu demi satu anak tangga.

[caption id="attachment_164104" align="alignleft" width="225" caption="Berpose di samping arca"][/caption] [caption id="attachment_164105" align="alignright" width="300" caption="Pemandangan indah"][/caption]

Sesampainya di puncak, segala jerih payah kami terbayarkan. Sungguh indah pemandangan yang tersaji di hadapan kami. Gunung-gunung, perbukitan, dan hamparan pohon yang hijau seakan terus menyapa ramah kehadiran kami ditambah lagi dengan suasana yang sangat sejuk membuat kami betah berlama-lama di sana. Pemandangan ini dipercantik dengan efek cahaya jingga dari matahari yang hampir tenggelam. Kami seperti tidak ada bosan-bosannya terus berpose di depan kamera, walaupun hanya bermodalkan kamera ponsel. Jepret sana, jepret sini, tidak boleh ada pemandangan yang terlewatkan dari lensa kamera. Hanya saja karena cahaya matahari yang sudah berkurang, kami tidak dapat melihat Candi Borobudur yang menurut kabarnya dapat dinikmati dari Puncak Suroloyo.

Tidak terasa hampir satu jam kami di Puncak Suroloyo dan hari mulai gelap. Kami pun bergegas turun karena perjalanan menuju ke Yogya masih jauh. Sesampainya di bawah, ternyata kami dicegat oleh petugas yang meminta biaya retribusi. Memang sejak awal sebenarnya saya merasa heran karena tidak ada satu pun petugas yang biasanya menarik biaya retribusi. Biaya yang harus kami keluarkan adalah Rp 2.000,- untuk karcis masuk setiap orang dan biaya parkir Rp 2.000,- untuk satu motor.

[caption id="attachment_163919" align="alignleft" width="280" caption="Tangga yang longsor"][/caption] [caption id="attachment_163922" align="alignright" width="280" caption="Praktek vandalisme"][/caption]

Menurut saya, fasilitas dan sarana yang disediakan di tempat rekreasi ini sudah terpelihara dengan cukup baik, seperti misalnya pondok peristirahatan dan tangga. Hanya saja ada satu titik di mana terdapat tangga yang longsor, tetapi kerusakan itu tidak terlalu parah sehingga tidak mengganggu perjalanan kami. Saya juga melihat bahwa praktek vandalisme tidak luput di tempat ini. Saya melihat banyak sekali coretan yang memenuhi tiang dan setiap sisi dari pondok peristirahatan. Hal ini tentu saja sangat mengganggu keindahan dan kebersihan dari Puncak Suroloyo. Semoga saja kebiasaan buruk ini tidak terjadi pada teman-teman yang membaca artikel saya ini.

Setelah puas menikmati pemandangan alam, kami pun pulang dengan hati gembira sambil terus memperbincangkan keindahan Puncak Suroloyo di dalam perjalanan. Puncak Suroloyo, selamat tinggal…!!! Terimakasih untuk pemandangan sunset yang sudah disajikan kepada kami semua… ^^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun