"Sejarah akan mengingat kita bukan karena kemenangan musuh-musuh kita, tetapi karena kesetiaan teman-teman kita." - Martin Luther King Jr.
Menyusuri lagi sungai yang oleh masyarakat setempat disebut 'Kali Noemuti' mengingatkan masa-masa kecil sewaktu masih tinggal di kampung halaman tercinta. Banyak kisah menarik bersama teman-teman menyeberangi sungai di waktu banjir dan bermain-main pasir di sana tanpa kecemasan apapun.
Kemarin (22/7/2025) penulis berkesempatan kembali ke Noemuti untuk sebuah tugas pendampingan keluarga. Ya, sambil menyelam minum air, kata pepatah tua.Â
Penulis memanfaatkan kesempatan ini pada saat rehat. Menyusuri dua tiga lorong kampung Noemuti yang masih menyimpan sejarah dan tradisi Portugis.
Daerah Jajahan Portugis di Timor Barat
Sejarah mencatat pada bulan Desember 1515, bangsa Portugis mendarat di Pantai Lifao, Oe-Cusse, Ambeno, Timor (sekarang bagian dari Negara Republik Demokratik Timor Leste). Tidak dapat dipungkiri bahwa bangsa Portugis datang ke Indonesia (Timor) tidak semata-mata untuk tujuan penjajahan.Â
Salah satu tujuan kedatangan mereka adalah misi penyebaran agama Katolik. Karena itu penjajah Portugis selalu menyertakan para misionaris dalam perjalanan misi mereka. Dari Oe-Cusse, Ambeno bangsa Portugis bersama para misionaris menyusur daerah Timor Barat dan akhirnya tibalah mereka pada sebuah kampung yang dahulu dikenal dengan 'Kefetoran Noemuti."
Sungguh sebuah pengalaman mistik yang sangat mendalam dilukiskan dalam wawancara para Frater Noemuti pada tahun 1986 untuk menggali kembali sejarah keterpilihan Noemuti sebagai tujuan pertama kedatangan para misionaris di Timor.Â
Waktu itu terbersit sebuah pernyataan orang-orang Musi di sekitar gunung Mutis yang merasa tidak layak menerima kabar gembira melalui para misionaris karena menurut mereka, "mereka tidak mengerti apa yang dikatakan para misionaris itu."Â
Maka mereka menunjuk atau memberitahu para misionaris itu untuk berjalan terus menuju Noemuti. Dalam bahasa Atoen Pah Meto atau bahasa Dawan berbunyi:
"Maut nai tat nan ok teuba pah Noemuti mah nifu Noemuti, fun sin esan si kaset nahin, nloel kaset nahin," yang dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia:
"Biar saja silahkan meneruskan perjalanan menuju tanah Noemuti, orang Noemuti karena mereka yang tahu berbahasa Melayu dan menyanyi dalam bahasa Melayu."