Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapa Bilang Selingkuh Tidak Bisa Diobati? Ini 5 Tips untuk Mengobatinya!

21 Juli 2025   10:34 Diperbarui: 21 Juli 2025   10:34 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perselingkuhan (iStockphoto.com)

"Kamu bisa menipuku. Kamu bisa menipu orang tuamu. Kamu bisa menipu keluargamu. Kamu bisa menipu tetanggamu. Kamu bisa menipu seluruh dunia. Kamu bahkan bisa menipu diri sendiri. Akan tetapi, kamu tidak bisa menipu DIA!" (Captionsgram).

Pengantar Topik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, selingkuh berarti suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang;  dan serong. Selain itu kata selingkuh juga diartikan dengan suka menggelapkan uang; korup, dan suka menyeleweng.

Berdasarkan pengertian atau arti kata di atas, dapat dikatakan bahwa pada intinya tidak ada hal positif sedikit pun yang dapat diperoleh dengan berbuat selingkuh itu. Sebab akan ada pihak-pihak yang terluka dan menderita akibat perbuatan suka menyeleweng atau serong yang dilakukan oleh seseorang yang dipercayai. Pada umumnya perselingkuhan terjadi dalam hubungan antarmanusia khususnya dalam dunia perkawinan dan keluarga.

Tulisan ini mau menegaskan kepada para Kompasianer  dan pembaca bahwa perselingkuhan dalam bentuk apapun bertentangan dengan nilai-nilai moral. 

Meskipun selingkuh itu bukanlah sebuah penyakit fisik seperti Malaria, TBC atau serupa itu, tetapi selingkuh telah dikategorikan sebagai 'penyakit' yang merusak masyarakat sehingga disebut 'penyakit masyarakat' atau 'penyakit sosial.' 

Karena itu selingkuh tentu saja bisa diobati atau dipulihkan.  Untuk itu pada bagian akahir kami menawarkan 5 (lima) tips untuk dilaksanakan. Semoga bermanfaat!

Selingkuh Bertentangan dengan nilai-nilai Moral

Selingkuh atau perzinahan itu dilarang oleh semua agama karena dipandang sebagai suatu tindakan yang melanggar hukum atau perintah Tuhan. 

Selingkuh itu merusak pernikahan yang dianggap sebagai perjanjian suci yang telah dibuat antara manusia dan Tuhan. 

Dalam Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik, perselingkuhan atau perzinahan dianggap sebagai pelanggaran terhadap janji perkawinan dan kesetiaan yang seharusnya dijaga antara suami dan istri. 

Karena itu selingkuh dengan sendirinya bertentangan dengan perintah Tuhan dan nilai-nilai moral yang telah ditetapkan dalam agama-agama. 

Dalam agama Katolik, Alkitab sangat menentang perzinahan atau perselingkuhan, bahkan dalam pikiran sekali pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun