Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kapan Menikah, Bro ?

6 Mei 2023   16:50 Diperbarui: 6 Mei 2023   16:54 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kerja dan rapat terus lupa kencan (sumber: cnnindonesia)

ITULAH sebuah pertanyaan klasik yang selalu dilontarkan teman-teman sekantorku terhadap seorang staf kami yang kini usianya sudah kepala tiga lebih, namun belum juga mau menikah. Ia terlihat sibuk sekali mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya bahkan di luar kantor dan sering sampai larut malam.

Terhadap orang-orang seperti ini berbagai penilaian dialamatkan kepada mereka. Bahkan lebih banyak tudingan yang negatif. Pada hal kenyataannya mungkin karena mereka sibuk bekerja, sehingga lupa mengurus dirinya sendiri termasuk kencan dan menikah.

Memang ada orang yang secara tahu dan mau atau sengaja menunda-nunda waktu untuk kencan karena tidak memiliki kemauan dan keinginan untuk menikah. Sementara itu, ada orang yang sebenarnya mau menikah, tetapi masih mencari atau menunggu waktu yang tepat. Maka bagi orang seperti ini adalah masalah waktu dan kesempatan.

Jadi terhadap pertanyaan "Kapan menikah, bro?" selalu ada dua jawaban, yaitu pertama, tidak mau menikah, dan yang kedua, akan menikah, tetapi masih menunggu waktu yang tepat atau merasa belum siap.

Untuk orang pertama yang tidak mau menikah, itu pun penuh dengan tanda tanya. Apa yang menyebabkan dia tidak mau menikah? Apakah ada halangan tertentu, ataukah memang dari sono-nya ia tidak mau menikah?

Seperti yang dikemukakan oleh Sintya dan dilansir dalam shopback.co.id., bahwa ada sebelas (11) alasan pasangan belum mau menikah meski berpacaran lama, menurut saya tentu sah-sah saja. Tetapi mestinya ada juga alasan mendasar lain yang menyebabkan seseorang entah menunda ataupun tidak mau menikah.

Secara agama, menurut Kitab Suci umat Kristiani, Alkitab,  di sana Santo Paulus berbicara tentang perihal perkawinan. Ia mengatakan demikian, "Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin, tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri" (1 Kor 7: 1-2).

Santo Paulus mengajak agar laki-laki lebih baik kalau ia tidak menikah, tetapi Paulus juga sadar bahwa betapa besarnya bahaya percabulan dalam dunia ini, maka ia menganjurkan agar setiap orang baik laki-laki maupun perempuan hendaknya memiliki pasangannya masing-masing.

Saya mencoba mengorek alasan-alasan mengapa ada orang yang lebih memilih kerja daripada kencan dan berkeluarga. Berikut teman sekantor yang memilih untuk belum menikah, pada hal usianya sudah 31 tahun. Setidaknya apa yang dikemukakannya itu hampir sama dengan apa yang disinyalir dalam shopback.co.id. 

Ilustrasi menikah atau menunda? (sumber:liputan6.com)
Ilustrasi menikah atau menunda? (sumber:liputan6.com)
Namun dalam ulasan ini, menurut saya setidaknya hanya tujuh alasan yang paling pokok, yaitu:

Pertama, Belum siap secara Finansial

Alasan belum siap secara finansial selalu menjadi alasan utama bagi mereka apabila ditanya soal kenapa belum menikah hingga sekarang ini. Pada hal kalau mau jujur, hampr tidak ada pasangan yang ketika menikah sudah siap secara finansial. Dari sekitar 100 orang yang siap untuk menikah, mungkin tidak lebih dari 10 atau 20 % yang sudah siap secara finansial. Itu berarti sebagian besar hampr belum siap secara finansial. Namun  itu tidak bearti karena belum siap jadi tidak menikah.  Pada hal justru dalam kesatuan sebagai suami istri nanti bisa sama-sama berusaha memenuhi kebutuhan secara finasial. Namun toh, kita tetap mesti menghargai situasi dan kondisi masing-masing pasangan yang mengatakan siap untuk menikah.

Kedua,  Belum Siap Mental

Bagi seorang pemuda, kesiapan mental itu penting karena ia harus berhadapan dengan orang yang mungkin berbeda secara usia, karakter dan kebiasaan. Karena itu alasamn belum siap secara mental selalu menjadi alasan pokok kedua bagi mereka yang selalu menunda kencan atau menikah. Pada hal kalau kita mau menelusuri lebih lanjut, alasan belum siap mental, bukanlah satu-satunya alasan terpenting.

Ketiga, Belum memiliki pasangan yang pasti

Ini juga menjadi alasan mengapa seseorang belum juga menikah. Baginya sekarang masa pacaran ini semata-mata untuk saling belajar jadi belum dapat dikatakan sebagai pasangan yang pasti. 

Keempat, Orang tua belum menyetujui pasangan yang dipilih.

Banyak orang tua masih berperan penuh dalam menentukan pasangan hidup. Karena itu di beberapa wilayah tertentu khususnya di NTT, bila orang tua tidak setuju maka pasangan itu harus bubar, pada hal mereka sudah berpacaran begitu lama. Kalau pasangan tetap bersihkukuh untuk menikah, banyak kali ada juga orang tua yang tidak mau merestui pernikahan tersebut. Kalau demikian maka banyak kali pasangan memilih kawin lari, yaitu perkawinan tanpa restu orang tua.

Kelima, Pasangan yang berbeda keyakinan atau agama

Sampai saat ini perkawinan beda gereja atau antar agama, masih menjadi soal di Indonesia, khususnya di NTT. Biasanya pihak laki-laki memaksakan agar pihak perempuan mengikuti agama laki-laki. Namun untuk berpindah agama, itu bukan suatu perkara yang biasa. Di Gereja Katolik misalnya ada keuskupan atau Bapak Uskup tertentu tidak mengizinkan agar terjadi kawinan campur antar agama. Namun bagaimana pun di era globalisasi ini kehidupan keagamaan sering tidak mendapatkan perhatian.

Keenam, Alasan masih mengejar karier

Karier selalu menjadi cemoohan. Maka menurut mereka salah satu hal yang menjadi alasan untuk menunda perkawinan adalah karier. Bagi mereka yang mementingkan karier, jika  mereka sudah mencapai puncak karier, mungkin mereka baru akan memiliki waktu untuk menikah. Maka tidaklah heran jika banyak mereka yang sudah menjadi tua baru menikah.

Ketujuh,  Ada yang belum siap untuk mempunyai anak.

Salah satu alasan untuk menunda perkawinan adalah pasangan belum siap untuk melahirkan bagi pihak perempuan atau bagi pihak laki-laki belum siap untuk menjadi ayah. Menurut mereka ini, untuk mengurus diri sendiri dan pasangan saja sudah kesulitan, mana mungkin mau mengurus anak lagi. Karena itu mereka memilih untuk menunda saja untuk menikah.

Okeh, bro kalau anda mengatakan menunda untuk menikah atau bahkan tidak mau menikah karena alasan-alasan tersebut, saya mau katakan pada anda bahwa semua mereka yang telah menikah dan menjalani hidup berkeluarga atau perkawinan ini, juga pernah memiliki alasan yang sama, namun mereka berusah untuk menepis semua alasan tersebut karena menikah juga merupakan sebuah pilihan yang pasti. 

Jadi bro kalau mau menikah, pertama, tentukanlah waktunya dengan tepat jangan hanya menunda-nunda dengan waktu yang tak pasti sebab sudah tentu pihak yang menanti jangan sampai putus asa. Sebab segala sesuatu ada waktunya. Ada waktu untuk bekerja dan meningkatkan karier, tetapi ada juga waktunya untuk menikmati karier dengan menikah.

Kedua, seperti yang dikatakan dalam Kitab Suci umat Kristiani, "Jika ya katakanlah ya, jika tidak katakanlah tidak, sebab di luar itu berasal dari si jahat". Maka kalau tidak mau menikah katakanlah sejujurnya supaya tidak banyak orang menanti jawabanmu yang tak pasti.

Selamat memasuki tahap pernikahan bagi yang mau menikah, dan selamat juga bagi anda yang memilih untuk tidak menikah!

Atambua, 06.05.2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun