Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Meretas Usaha Kecil Keluarga Berlogo "Erna Snack"

11 Desember 2021   00:37 Diperbarui: 11 Desember 2021   00:40 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Kata orang "Kecil itu Indah".  "Small is beautiful", demikian kata Schumacher. Seindah pelangi di atas awan. Sekecil apa pun itu, ia pasti bermakna untuk kehidupan. Ya, untuk kehidupan yang lebih baik. Tentu saja. Demikian pun untuk memulai suatu usaha kecil keluarga, betapa pun sederhananya. Ia pasti berguna untuk kehidupan keluarga itu.

Terima kasih kepada Bapak Presiden kita Joko Widodo yang begitu penuh perhatian terhadap tumbuhnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 merupakan usaha bisnis yang dijalankan oleh individu, rumah tanggabatau badan usaha dengan ukuran yang kecil. Dengan itu membantu banyak keluarga untuk bangkit dari keterpurukan akibat terpaan krisis multidimensi dan khususnya krisis yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.

Memang untuk memulai suatu usaha biar sekecil apapun, tidak mungkin lepas dari tantangan. Justru tantangan itulah yang akan menjadi guru terbaik untuk semakin maju ke depan. Seperti kata orang, laut yang tenang tidak akan menghasilkan pelaut unggul. Hanya laut yang penuh gelombang yang akan menghasilkan pelaut tangguh. Manusia justru didewasakan oleh tantangan.

Adalah seorang ibu muda bernama Valentina Dalung. Ia memulai merintis sebuah usaha rumah tangga. Kecil saja. Usaha membuat cemilan alias makanan ringan yang sehat. Ada dua produk sederhana: Kacang Sembunyi atau Kacang Selimut yang terbuat dari kacang tanah pilihan,  dan Cakar Ayam atau kiri-kiri yang terbuat dari tepung terigu pilihan dengan rasa bawang putih lokal bercampur wangi daun seledri atau daun sop. Waduh gurihnya. "Sekali dirasa ingin nambah lagi", kata mereka yang pernah mencobanya.

Usaha rumahan itu sudah mulai dirintis sejak tahun 2005 atau sekitar lima belas tahun silam. Mula-mula, ibu yang berprofesi guru ini membuatnya hanya untuk konsumsi keluarga dan dijual di sekitar rumah bagi anak-anak sekolah. Ternyata disukai. Banyak peminatnya. Maka ditambah lagi omzetnya untuk memenuhi beberapa kios yang biasa menjadi langganan untuk penitipannya.

Karena semakin bertambah peminatnya, Guru PNS ini mempekerjakan seorang ibu rumah tangga untuk membantu penggorengan. Menurut cerita Ibu Erna, demikian biasa dipanggil, peminat makin hari makin bertambah. Pada tahun kesepuluh, ia sudah menitipkan hasil usahanya itu pada beberapa kios dan toko bakery. Bahkan  sekarang ia mengaku kewalahan melayani permintaan. 

"Sekarang ini permintaan makin banyak. Bahkan kami sudah menitipkan itu di kabupaten TTU", katanya.

"Yang menjadi persoalan bagi  kami adalah membuat izin produksi, supaya bisa dititipkan juga di minimarket-minimarket yang ada. Mereka sudah meminta kami, tapi syaratnya harus ada izin produksi", kata Ibu Erna.

Untuk itu beberapa waktu lalu, beliau sudah mengikuti pelatihan untuk mendapatkan sertifikat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, sehingga dengan berbekalkan sertifikat itu bisa mengurus Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) yang akan dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Belu.

"Kalau kami sudah mendapatkan SPP-IRT itu, kami akan berani menjual produk ibu-ibu rumah tangga ke supermarket atau mall-mall yang ada. Karena menurut mereka (supermarket), badan POM selalu melakukan pengawasan sehingga produk yang tidak ada izin produksi akan dimusnahkan", demikian pengakuannya.

Karena itu, saat ini ia bersama tiga orang ibu rumah tangga yang merupakan anggota Komunitas basis (Kombas) Gelombang Cinta Batu Merah B binaan Credit Union Kasih Sejahtera Atambua sedang menyiapkan hal-hal yang perlu baik dokumen maupun perlengkapan produksi sesuai standar untuk diperiksa dan sekaligus mendapatkan SPP-IRT untuk dua produk rumah tangga mereka. Atas prakarsanya, beliau telah memesan logo usahanya yang bernama "Erna Snack" produksi Kombas GC (Gelombang Cinta).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun