Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Dosen - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Danau Toba: Sebuah Pilihan Wisata yang Menjanjikan

23 September 2021   11:46 Diperbarui: 23 September 2021   12:14 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Walaupun saya belum pernah menginjakkan kaki di Danau Toba, tapi sejak dulu saya sudah mendengar dan mengenal tentang Danau Toba. Danau Toba adalah sebuah danau alami yang berukuran besar. Panjangnya kira-kira 100 km dan lebar  30 km, dengan kedalaman air sekitar 500 meter.

Dari foto-foto dan berbagai pemberitaan, saya membayangkan betapa Danau Toba menyimpan keindahan alam yang begitu memesona. Apalagi ketika menyimak cerita mengenai pembentukannya yang sangat menarik. Memang di mana-mana asal usul sebuah danau selalu bernuansa saintifik dan legendaris.

Pada kesempatan istimewa ini, saya ingin ikut ambil bagian dalam menyumbang ide dan gagasan tentang wisata Danau Toba. Dewasa ini, kehadiran sebuah taman wisata sangat diperlukan oleh manusia. Di tengah kesibukan dan kebisingan dunia, obyek wisata seperti Wisata Danau Toba dengan pemandangannya yang memesona dan indah bukan hanya dipandang mata, tetapi menarik hati, sehingga membuat hati ini tenang dan damai.

Supaya sebuah taman wisata itu diminati dan dikunjungi para wisatawan, ia perlu mendapatkan polesan-polesan dengan berbagai nuansa. Promosi harus diikuti dengan penataan tertentu yang bernuansa alami, ramah lingkungan, namun berdaya saing. Sebuah promosi tentang pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan sangat diharapkan.

Wisata Danau Toba yang alami mesti dipoles sedemikian rupa sehingga menarik bagi wisatawan baik dari mancanegara maupun domestik. Seperti yang diminta oleh Paus Fransiskus dalam Ensiklik Laudato Si, bagaimana menjadikan Danau Toba sebagai Danau yang semakin menarik dan menjadi rumah bersama. Sebuah pariwisata ramah lingkungan yang bebas dari sampah baik anorganik maupun organik. 

Mempromosikan Wisata  Danau Toba mesti ikut mensejahterakan masyarakat yang ada di kawasan Danau Toba. Seperti di tempat-tempat lain, aneka kuliner lokal selalu tersedia setiap saat di sekitarnya. Masyarakat sekitar Danau Toba harus bisa ikut menikmati hasil dari Wisata Danau Toba. Sebaliknya mereka tidak boleh menjadi penonton saja. Mereka harus menjadi penggerak wisata yang  "Beriman": Bersih, Indah dan Nyaman. 

Tidak kalah menariknya senyum dan simpati dari anak-anak dan gadis-gadis Samosir yang menawarkan kebaikan sehingga sekali berkunjung sudah terpaut hati untuk selalu datang lagi. 

Tidak lupa pula hendaknya di sana dikembangkan berbagai kearifan lokal masyarakat di sekitar Danau Toba. Berbagai  pernak-pernik hiasan yang bernuansa khas masyarakat Batak Toba menjadi souvenir indah untuk bisa dibawa pulang. Bahkan orang tidak selamanya harus pergi atau datang ke Danau Toba, tetapi berbagai kenang-kenangan tentang Wisata Danau Toba telah terpatri dan terekspose ke mana-mana sehingga orang semakin mengenalnya. Sebab kata orang: tak kenal maka tak sayang. Semakin dikenal semakin disayang dan dimiliki.

Wisata Danau Toba bak gadis cantik yang menawan hati. Sekali senyum, banyak hati terbuai.  Semakin terbuai oleh pesonanya Danau Toba. "SELAMAT DATANG DI WISATA DANAU TOBA, TETAP TERPESONA SEPANJANG MASA" ***

Atambua, 23 September 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun