Mohon tunggu...
Yosafati Gulö
Yosafati Gulö Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Warga negara Indonesia yang cinta kedamaian.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Akal Sehat Rocky Gerung di manakah Engkau? Rakyat Indonesia Menunggumu!

18 Mei 2019   10:31 Diperbarui: 19 Mei 2019   23:13 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: tv one dan Tempo.com, di olah oleh penulis

Kemerdekaan akal sehat

Bagi Rocky, kesuksesan tim sukses Paslon 02 bisa disaksikan pada tanggal 17 April 2019, saat Pemilu.

"Negara ini merdeka 17 April. Tanggal 17 Agustus 45 itu kemerdekaan nasional. Sedangkan 17 April 2019 adalah hari KEMERDEKAAN AKAL SEHAT, kata Rocky yang disambut tepuk tangan menggelegar hadirin pada Deklarasi Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (APTSI), mewakili 115 Perguruan Tinggi se-Indonesia, dari Sabang hingga Merauke yang memberikan dukungan pemenangan kepada Paslon 02, tanggal 26 Januari 2019. (swamedim.com).

Hari ini 18 Mei 2019. Sehari lebih sebulan telah berlalu. Apakah kemerdekaan akal sehat sudah terjadi? Sudah dideklarasikan? Ternyata belum. Pasalnya, akal sehat belum pernah tenggelam. Masih dan selalu ada sampai sekarang.

Yang ada dan terjadi adalah pemberontakan Prabowo terhadap akal sehat. Ia mendeklarasikan kemenangan di Pilpres 2019 di luar akal sehat umum, di luar nalar hukum, dan nalar akademik.

Kejadian itu benar-benar membuat saya penasaran. Saya butuh penjelasan Rocky apakah kenekatan Prabowo itukah yang dimaksud kemerdekaan akal sehat? Ataukah pemberontakan terhadap akal sehat itukah yang disebutnya proses dialektika untuk menumbuhkan akal sehat? Jika ya, berarti ada dua bentuk akal sehat yang bertubrukan. Akal sehat umum, yang antara lain berdasarkan norma akamik dan hukum versus akal sehat ala Rocky Gerung yang juga diklaim bersifat akademik. Mana yang benar? Mana yang seharusnya dipakai?

Benar bahwa pertengkaran argumen sudah terjadi di mana-mana gara-gara deklarasi kemenangan tak berdasar. Bukan saja di kalangan rakyat umum dan Paslon 01 terhadap ilusi Prabowo. Tetapi juga di kalangan akademisi dan para ahli hukum.

Pertanyaan saya, apakah pertengkaran argumen itu yang disebut Rocky sebagai dialektika yang menghidupkan akal sehat? Apakah argumen-argumen yang dibangun mengandung unsur koherensi dan konsistensi sebagai unsur yang harus ada dalam kebenaran ilmiah?

Ah, saya makin bingung. Sudah mendeklarasikan diri menang. Mestinya tenang, santai. Tinggal menunggu dilantik di istana negara. Tapi ini aneh. Bukannya tenang, santai, atau menyiapkan jas dan perlengkapan acara pelantikan. Malahan menuduh KPU curang. Dirinya dicurangi. Di mana akal sehatnya?

Setelah isu people power dinilai bermasalah, Amien Rais bikin istilah lain yang jeroannya sama dengan upaya merebut kekuasaan. Adakah akal sehat Rocky di situ?

Waketum Partai Gerindra, Arief Poyuono, mengajak para pendukung pasangan Capres Cawapres 02 menolak membayar pajak apabila Jokowi-Ma'ruf Amin terpilih sebagai pemenang Pilpres 2019, tapi Sandiaga Uno sebagai Cawapres menentang ajakan itu. Itukah dialektika, akal sehat?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun