Mohon tunggu...
Yoppy Soleman
Yoppy Soleman Mohon Tunggu... -

Born in Luwuk, Banggai Regency, Central Sulawesi Province, on July 31, 1971. Works as an Lecturer in a private local university, as an engineering staff in Public Works Office, and as a Structural Engineering Consultant. Education: Master of Earthquake/Structure Engineering. Live in Poso Regency.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Besaran Fee Proyek yang Tidak Wajar Penyebab Rendahnya Mutu Konstruksi di Sulawesi Tengah

30 Agustus 2016   06:01 Diperbarui: 30 Agustus 2016   23:53 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gbr. 1.a-d. Lubang-lubang besar yang terjadi hanya dalam beberapa bulan setelah paket pekerjaan diserah-terimakan akibat lapis permukaan dan badan jalan mengalami kerusakan kimiawi dan mekanik karena digenangi secara hampir terus-menerus dengan luapan air dari sistem pembuangan (drainase) yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan juga tidak lengkap. Disini seharusnya disediakan culvert (gorong-gorong) untuk membuang limpahan air dari saluran drainase tepi jalan yang senatiasa meluap saat turun hujan.

Dunia konstruksi Indonesia pada masa sekarang ini menghadapi situasi yang kian kompleks karena masalah yang harus dipecahkan tidak semata-mata bersifat teknis, tetapi lebih didominasi oleh kepentingan politis, budaya jalan pintas, kolusi dan penurunan idealisme positif secara besar-besaran. Dalam berbagai proyek yang dikelola oleh pemerintah daerah: propinsi, kabupaten dan kota, terjadi penurunan kualitas konstruksi praktis pada segala lini. Kualitas pekerjaan yang di bawah standar bahkan secara frontal menyalahi standar-standar atau tatacara/pedoman pekerjaan konstruksi terjadi di dalam segala tipe konstruksi, baik pekerjaan jalan, pekerjaan bangunan/gedung, pekerjaan irigasi  maupun pekerjaan jembatan.

            Sementara itu untuk mitigasi dampak bencana alam seperti banjir bandang, longsor, gempa dan tsunami, sektor konstruksi Indonesia menghadapi masalah  yang sangat mendasar yaitu terdapatnya kesenjangan antara standar perencanaan konstruksi (SNI-03-1726-2002, SNI-03-2487-2002, SNI-03-1726-2012) dengan praktek konstruksi di lapangan.

            Penurunan kualitas pekerjaan konstruksi sedemikian, sedikit atau banyak ada hubungannya dengan kecenderungan terjadinya penurunan mutu pendidikan, khususnya mutu keluaran berbagai universitas di Indonesia. Salah satu faktor yang sangat dominan dalam hal ini adalah para dosen dan mahasiswa menjadi lebih tidak idealis atau menjadi lebih pragmatis dan telah menjadi lebih tidak mau bersusah payah.

            Di bawah ini diberikan 3 contoh penurunan kualitas pekerjaan konstruksi yang sangat signifikan dalam beberapa proyek di Sulawesi Tengah.

Jalan Trans Sulawesi Poso (Tagolu) – Tentena

Kerusakan signifikan pada beberapa titik badan jalan di jalur Jalan Nasional Trans Sulawesi  Poso (Tagolu) – Tentena [Gbr. 1.a-d] yang dikerjakan dengan kontrak senilai Rp. 54 milyar dan yang baru saja diserah-terimakan akhir tahun 2015 ini pendek kata disebabkan oleh mutu pekerjaan konsultansi perencanaan yang kurang, dibawah standar, non-qualified atau tidak komprehensip. Mengingat bahwa jasa konsultansi perencanaan pada pekerjaan ini dibayar dengan angka relatif sangat besar, sekitar Rp. 1.4 – 1.8 milyar, maka kesalahan perencanaan sedemikian cukup memalukan. 


Kerusakan badan jalan yang terjadi hanya beberapa bulan sesudah masa pelaksanaan pekerjaan ini tidak saja menggambarkan rendahnya mutu jasa konsultansi “kelas atas”, tetapi membahayakan para pengguna jalan. Selain itu, distorsi dalam hasil pekerjaan (proyek) yang sedemikian ini tidak paralel dengan   kerugian para pengguna jalan akibat penutupan satu-satunya akses jalan Poso-Tentena ini selama fase-fase pekerjaan 8 – 12 jam sehari selama berapa tahun pelaksanaan pekerjaan  (lihat: “Menyoal Lama Penutupan Jalan Trans Sulawesi pada Poros Tagolu – Tentena”)

 

img-20160701-03372-57c5b164b27e61687e581bef.jpg
img-20160701-03372-57c5b164b27e61687e581bef.jpg
img-20160701-03373-57c5b1c4a3afbdce4fb33ede.jpg
img-20160701-03373-57c5b1c4a3afbdce4fb33ede.jpg
img-20160701-03377-57c5b1deaf9273223fe7a58a.jpg
img-20160701-03377-57c5b1deaf9273223fe7a58a.jpg
Gbr. 1.a-d. Lubang-lubang besar yang terjadi hanya dalam beberapa bulan setelah paket pekerjaan diserah-terimakan akibat lapis permukaan dan badan jalan mengalami kerusakan kimiawi dan mekanik karena digenangi secara hampir terus-menerus dengan luapan air dari sistem pembuangan (drainase) yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan juga tidak lengkap. Disini seharusnya paling tidak disediakan culvert (gorong-gorong) untuk membuang limpahan air dari saluran drainase tepi jalan yang senantiasa meluap saat turun hujan. Paket pekerjaan ini justru menggunakan perusahaan jasa konsultansi kelas atas (anggaran konsultan  1.4 - 1.8 Milyar) dari Sebuah Kota Besar di Pulau Jawa tetapi hasil pekerjaannya sungguh tidak sepadan.

Pasar Sentral Kawua

Bukannya meningkat malah menurun. Mutu pekerjaan konstruksi bangunan secara umum mengalami penurunan. Kerusakan parah pada sebagian besar item pekerjaan bangunan dalam Pasar Sentral Kawua, Poso (Gbr. 2.a-c) yang baru diserah-terimakan tahun 2015 disebabkan oleh rendahnya kualitas pelaksanaan pekerjaan (kontraktor), rendahnya mutu pengawasan (internal maupun jasa konsultansi) dan faktor-faktor non-teknis.  Mutu konstruksi pasar baru  Kabupaten Poso ini (dikonstruksi Tahun 2014 - 2015) berada jauh di bawah mutu pekerjaan konstruksi Pasar Sentral Poso lama  yang dibangun tahun 1982-1983 (lihat Gbr. 3.a-d).

Gbr. 2.a-c. Rendahnya Mutu pelaksanaan/pekerjaan konstruksi, baik elemen-elemen struktural maupun non-struktural dan terutama rendahnya mutu pengawasan adalah penyebab dari kerusakan dini yang tampak pada Bangunan Pasar Sentral Poso di Kawua ini.
Gbr. 2.a-c. Rendahnya Mutu pelaksanaan/pekerjaan konstruksi, baik elemen-elemen struktural maupun non-struktural dan terutama rendahnya mutu pengawasan adalah penyebab dari kerusakan dini yang tampak pada Bangunan Pasar Sentral Poso di Kawua ini.
img-20160829-04403-57c5b213fd22bdb85a2a9bbb.jpg
img-20160829-04403-57c5b213fd22bdb85a2a9bbb.jpg
dinding-pilaster-psr-kawua-57c5b221d77a61a23dc041fb.jpg
dinding-pilaster-psr-kawua-57c5b221d77a61a23dc041fb.jpg
Gbr. 2.a-c. Rendahnya Mutu pelaksanaan/pekerjaan konstruksi, baik elemen-elemen struktural maupun non-struktural dan terutama rendahnya mutu pengawasan adalah penyebab dari kerusakan dini yang tampak pada Bangunan Pasar Sentral Poso di Kawua ini yang baru berusia 1.5 tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun