" Malam itu begitu berisik dan sesak , sama rasa sesak yang menghakimi lara hati seorang wanita belia di tengah kota yang penuh ambisi dan nafsu , nafsu naluri kebinatangan keintiman badaniyah serta kelembutan kemesraan seni cinta kebiadaban negeri "
Waktu kecil saat di sekolah setiap pagi ada salah satu guru saya selalu bertanya di kelas "Apa cita-cita kalian nanti ?" Semua teman-teman saya menjawab satu persatu, ada yang menjawab ingin jadi dokter, ada yang jawab ingin jadi pilot ada juga yang menjawab ingin jadi seperti pak guru. Dan saat giliranku menjawab aku selalu menjawab "saya ingin jadi pelukis pak sesuai dengan hobiku yang suka menggambar".
Jawaban seorang wanita ini saat masih di bangku Sekolah Dasar.
Okta. Begitulah teman-teman dan pelanggannya memanggilnya, katanya itu nama cinta, seorang wanita muda umur 21 tahun yang tidak sengaja bertemu di salah satu coffe shop di daerah BSD city Tangerang Kota, Banten .Â
" Maaf mas, boleh numpang duduk ? "
" Boleh. Silahkan mb ? "
Memang saya lihat cafe  itu terlihat sangat rame dan tidak ada meja kosong yang lain, kebetulan saya memang sendiri.
" Maaf ya mas ganggu, soalnya gak ada meja kosong lagi "
" Iya mb, gpp santai aja mb, Sendirian aja mb ?". Saya coba basa basi, biar mbk nya gak merasa canggung
" Iya mas sendirian, mas nya juga sendirian ? "
" Iya sendirian mb, sudah biasa sendiri sekarang, hahaha " aku ketawa mencoba akrab