Mohon tunggu...
Yopa Oriza
Yopa Oriza Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Bergerak,, Indonesia Maju!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwimingguan 1.4 Budaya Positif

13 Desember 2022   14:10 Diperbarui: 13 Desember 2022   14:39 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 1.4 Budaya Positif"

Pada modul ini ternyata materinya lebih banyak dibandingkan dengan materi pada modul sebelumnya. Selain lebih banyak modul ini sangat menantang karena banyak hal dan bayak ilmu baru ataupun pencerahan atas apa yang telah saya lakukan selama ini. Membutuhkan waktu dan konsentrasi yang lebih dalam memahami materi yang ada. Bukan waktu untuk mengeluh, namun disini menyadarkan diri untuk belajar mengelola waktu diantara kepentingan pribadi, tanggung jawab sebagai guru, dan tanggung jawab diri untuk senantiasa mandiri belajar untk meningkatkan kompetensi.

Dalam jurnal refleksi dwimingguan modul 1.4 Budaya Positif ini, saya menggunakan model 4F (Fact, Feelings, Findings, Future). 4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.

1. Fact (Peristiwa)

Pada modul saya memikirkan kembali kebutuhan-kebutuhan dasar yang sedang dibutuhkan seorang murid pada saat mereka berperilaku tidak pantas, serta strategi apa yang perlu diterapkan yang tetap berpihak pada murid. 

Selanjutnya saya mengeksplorasi suatu posisi dalam penerapan disiplin, yang dinamakan 'Manajer' serta bagaimana seorang 'Manajer' menjalankan pendekatan disiplin yang dinamakan Restitusi. Di sini saya mendalami bagaimana pendekatan Restitusi fokus untuk mengembangkan motivasi intrinsik pada murid yang selanjutnya dapat menumbuhkan murid-murid yang bertanggung jawab, mandiri, dan merdeka.


Pada tugas mempraktekkan penyusunan keyakinan kelas/sekolah di kelas perlu kepiawaian guru untuk mengelola kelas agar tujuan untuk membuat keyakinan kelas mengarah pada keyakinan kelas bukan malah terbentuk peraturan. Selain itu kemampuan guru untuk mengarahkan arah pembicaraan ke keyakinan kelas butuh perencanaan. Kalau spontanitas atau tidak terkonsep akan terbentuk keyakinan kelas yang kurang mengcover semua bentuk disiplin positif dalam lingkungan sekolah.

Pada tugas membuat aksi nyata berupa desiminasi pemahaman dan penerapan budaya positif ke rekan sejawat, disini banyak ilmu yang saya dapatkan; (1) bagaimana prosedur untuk menyelenggarakan acara di sekolah. Dari perizinan, menyebarkan informasi, bagaimana mengundang orang lain agar mau dan berminat dalam acara yang kita buat, bagaimana membuat persiapan materi agar diminati audien.

(2) Pada saat tampil memaparkan materi. Bagaimana tampil dihadapan audien dengan menggunakan kompetensi andragogi, bagaimana tampil menarik agar audien andragogi larut dalam acara kita , (3) bagaimana mendokumentasikan acara dengan durasi diatas 60 menit ditengah kondisi alat perekam yang minimalis. (4) perlunya membina jaringan dengan rekan kerja daan anak didik untuk mengarah pada tujuan yang diinginkan bersama.

2. Feelings (Perasaan)

Perasaan yang muncul pertama kali mempelajari modul ini adalah merasa tertantang akan perubahan. Selama ini penerapan budaya positif yang sudah diterapkan disekolah masih cenderung dengan hukuman dan membuat anak merasa bersalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun