Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hadapi Manuver AHY, Moeldoko Harus Berani Lakukan Ini

2 Februari 2021   08:00 Diperbarui: 2 Februari 2021   09:10 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala KSP Moeldoko. Foto: Antara via kompas.com

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuding orang di lingkar Presiden Joko Widodo akan mengkudeta partainya.Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra kemudian mengkonfirmasi sosok yang dimaksud AHY adalah Kepala Kanrtor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Tidak butuh waktu lama, Moeldoko pun mengakui pernah bertemu sejumlah orang dan berbicara tentang kondisi Partai Demokrat yang membuatnya prihatin.

Jenderal TNI bintang empat yang karirnya menanjak hingga menjabat Panglima TNI di era Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, mengatakan tidak keberatan isu keterkaitan dirinya dengan rencana kudeta Partai Demokrat digulirkan.

Namun Moeldoko mewanti-wanti Partai Demokrat agar tidak mengaitkan dengan Presiden Joko Widodo. Sebab, meneurut Moeldoko, Jokowi tidak tahu apa-apa dalam persoalan itu.

"Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini, bukan selaku KSP, murni Moeldoko," tegas Moeldoko.

Pengakuan Moeldoko sangat menarik. Terlepas pernyataannya tidak terang-benderang, namun sudah dapat dipahami alurnya.

Tinggal bagaimana pengurus Demokrat membeber bukti apa saja langkah yang sudah dilakukan Moeldoko sebagai alas penguat tudingannya. 

Benarkah saat bertemu "orang" Demokrat hanya sekedar menerima curhat, bercerita tentang pertanian, ataukah sudah ada gerakan nyata yang mengarah pada upaya pengambil-alihan Partai Demokrat.

Hal lain yang tak kalah menarik adalah kecerdasan AHY dalam membuat langkah dan mengemas isu. Surat kepada Presiden Jokowi untuk meminta klarifikasi terkait adanya pejabat di lingkar istana yang diduga terlibat upaya pengambilalihan Partai Demokrat merupakan langkah taktis.

Manuver cerdas lainnya adalah ketika mengaitkan tujuan pengambilalihan Partai Demokrat yakni untuk kendaraan Pilpres 2024. Jika ini benar- bukan sekedar klaim AHY, tentu akan membuat gaduh internal Jokowi, terutama partai pendukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun