Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Catatan Kecil untuk Presiden Jokowi

19 Oktober 2019   13:04 Diperbarui: 21 Oktober 2019   18:09 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo. Foto: KOMPAS.com/Antara

Alangkah elok jika Anda memperkuat kedudukan dan kewenangan KPK, setidaknya seperti yang telah dilakukan sebelumnya. Pengurangan kewenangan yang dimiliki KPK, bukan saja mencederai harapan mayoritas rakyat Indonesia, namun juga, saya yakin, tidak sesuai dengan hati nurani Anda.

Upaya delegitimasi hingga pendiskreditan terhadap KPK melalui isu-isu "murahan" yang dilakukan sekelompok orang yang ditengarai diremote dari dalam tembok, tidak akan mengurangi hormat dan asa saya pada KPK.

Jadi, saya mohon Anda sudi (kembali) berdiri di depan untuk melawan upaya-upaya pelemahan terhadap KPK. Caranya tentu bukan dengan mendukung revisi UU KPK karena revisi itu didasari semangat "jahat" untuk mempreteli kewenangan KPK yang menjadi ruh upaya pemberantasan korupsi.  

Kelima, saya termasuk yang percaya dan kagum pada keteguhan sikap dan ketegasan Anda dalam memimpin. Tetapi kompleksitas mengelola negara adalah juga realita yang terkadang tidak sanggup ditangani sendirian. 

Lembaga pengawas dan perangkat perundang-undangan yang ada acapkali tidak cukup untuk menangkal  masuknya pengaruh lain melalui saluran-saluran yang mungkin saja tidak terjangkau.

Oleh karena, izinkan saya memohon kepada Anda untuk tetap membiarkan masukan dan kritik, yang terkadang sangat pedas. Tidak harus semua satu suara karena hal itu justru akan memberi jalan pada tegaknya tirani yang sama-sama tidak kita inginkan, yang dulu sama-sama kita runtuhkan.    

Saya hanya satu dari di antara ratusan juta warga bangsa. Suara saya, surat terbuka ini, tidak akan sampai dan tidak mampu memberi warna. 

Tetapi konstitusi kita telah memberi hak kepada saya untuk menyampaikan pendapat di muka umum dan saya tengah menggunakan hak itu sehingga tidak harus dibebani keharusan apakah tersampaikan ataukah tidak.

Akhirnya, dari lubuk hari yang terdalam, izin saya mengucapkan selamat menjalankan kembali pengabdian untuk 5 tahun ke depan. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan ridho dan perlindungan kepada bangsa Indonesia dan seluruh rakyatnya.

Salam @yb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun