Ketiga, hasil Rakornas Persaudaraan Alumni (PA) 212 di mana dalam list rekomendasi capres yang didukung, Prabowo berada di urutan kedua setelah Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab. Mirisnya lagi, Prabowo pun diberi opsi sebagai cawapres. Hal serupa tidak berlaku untuk Rizieq. Artinya, peserta Rakornas PA 212 akan setuju jika Prabowo menjadi cawapres Rizieq dan tidak berlaku sebaliknya!
Amien Rais yang ikut hadir dalam Rakornas tersebut mestinya merasa "tertampar" karena di samping namanya tidak masuk list capres, turunnya peringkat Prabowo di mata PA 212 juga pertanda posisinya kian lemah. Terlebih PKS langsung bergerak cepat dengan membawa nama Rizieq ke Majelis Syuro, lembaga yang menggodok dan memutuskan sikap politik PKS. Padahal selama ini PKS belum pernah memasukkan capres alternatif di luar Prabowo.
Jadi, dari pada sibuk mencari pertanda kejatuhan Jokowi sebagai cara untuk "menutupi" pamor Prabowo yang meredup, alangkah lebih baiknya jika Amien Rais menggunakan kepiawaian politiknya untuk membantu mendongkrak elektabilitas Prabowo dan membangun koalisi besar sebagai penopangnya.
Salam @yb
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI