Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Qodrat" yang Tak Sekadar Merukiah

28 Oktober 2022   10:16 Diperbarui: 29 Oktober 2022   01:05 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vino G Bastian dan Marsha Timothy dalam poster film Qodrat.(TWITTER/@VinoGBastian__ via KOMPAS.com)

Bagi saya, Qodrat sejatinya cukup berani dalam menghadirkan sajian horor yang sudah lama 'terlupakan' oleh penonton lokal. Bukan hanya karena film ini mengangkat kembali tema horor religi yang di era 70-80'an begitu booming, namun juga karena film ini berhasil memadukan cerita horor dengan sisipan action yang mumpuni.

Di tengah tren film horor lokal yang tak lagi mengedepankan agama dan pemuka agama sebagai solusi absolut dalam melawan serangan iblis dan roh jahat, Qodrat justru dengan percaya diri menampilkannya kembali, namun tentu saja dengan berbagai macam penyesuaian yang membuatnya relevan dengan kondisi sosial dan generasi saat ini.

Jeffrey Woworuntu di film Suzzanna (matamata.com)
Jeffrey Woworuntu di film Suzzanna (matamata.com)

Sebagai contoh, pada horor religi lawas seperti film-filmnya Suzzanna, kehadiran sosok pemuka agama layaknya sebuah senjata pamungkas yang membuat setan bertekuk lutut tanpa ampun. Tak ada serangan balik yang serius bahkan tak ada cedera yang dialami sang pemuka agama dalam pertarungannya dengan roh jahat.

Pada Qodrat, sisi humanis sang Ustad lebih dikedepankan melalui potongan-potongan kisah masa lalu yang membuat kita memahami tentang kekuatan dan kelemahannya.


Hal itulah yang lantas membuat karakter Qodrat menjadi menarik karena walaupun kita akhirnya mengetahui sang protagonis ini memiliki talenta namun di sisi lain kita juga mengetahui trauma terbesarnya sebagai titik lemah dalam pertarungannya melawan iblis di sepanjang film.

Sehingga perjalanan spiritualnya dalam melawan kelemahannya bahkan mengatasi segala penghalang yang membuatnya terlihat lemah di hadapan iblis menjadi sebuah perjalanan yang menarik sekaligus terasa believable.

Kincir.com
Kincir.com

Qodrat juga berhasil menyisipkan isu tentang penyalahgunaan agama dalam kehidupan sosial masyarakat saat ini. Di mana hal tersebut mampu disampaikan secara halus dan tak terkesan 'preachy' sehingga hal ini mampu menjadi elemen kejutan di sepertiga akhir film sebelum akhirnya ditutup dengan final battle yang apik, kaya akan adegan martial arts.

Sementara dari sisi horor, Qodrat berhasil menciptakan suasana mencekam melalui atmosfer lingkungan dan tata kamera yang apik. Juga ditambah dengan efek penuh darah dalam batasan wajar yang membuat film ini nampak brutal di beberapa adegan sekaligus berhasil menghadirkan rasa ngilu sekaligus rasa takut.

Kincir.com
Kincir.com

Hal lain yang saya suka adalah bahwa film horor-action-religi ini juga 'ramah' terhadap penonton non muslim seperti saya. Betul bahwa film ini berisi banyak muatan ajaran agama Islam melalui dialog dan berbagai jenis doa yang diucapkan, namun semua hal tersebut terasa menyatu dengan baik dan tak terasa seperti sesuatu yang dipaksakan.

Bahkan menurut saya, Qodrat adalah definisi sesungguhnya dari modernisasi dakwah yang terasa sejuk dan tak menghakimi. Sehingga meskipun agama Islam digunakan sebagai pondasi cerita namun pesannya terasa sangat universal dan bisa diterima semua kalangan.

Liputan6.com
Liputan6.com

Vino G. Bastian tentu saja cukup apik dalam memerankan sosok Ustad keren yang tak hanya jago ilmu agama, namun juga jago untuk urusan mengusir roh jahat dan tentu saja memiliki kemampuan bertarung tangan kosong yang mumpuni. Sosoknya terasa kharismatik, khas protagonis dalam film-film heroik pada umumnya.

Betul bahwasanya film ini mengingatkan kita akan kombinasi film asal Hollywood yaitu Constantine dan The Exorcist. Namun berkat penampilan gemilang Vino, Qodrat seakan mampu memberikan warnanya tersendiri yang membuatnya terasa unik & kental nuansa lokalnya. Sehingga 'usaha' memiripkan Qodrat dan John Constantine tidak akan mengganggu penonton.

Bahkan tak hanya Vino, aktor dan aktris pendukung film ini pun mampu memberikan penampilan terbaik sesuai porsinya masing-masing. Marsha Timothy, Randy Pangalila, Cecep Arif Rahman yang tampil singkat, hingga bintang muda Maudy Effrosina dan Keanu Azka sukses membuat berbagai scene film ini terasa hidup, berwarna dan menarik.

Baktos.com
Baktos.com

Faktor lain yang membuat film ini menarik adalah bahwasanya berbagai pengambilan gambarnya begitu cantik dan estetik. Baik shoot yang menggambarkan landscape pedesaan, perbukitan dan ladang yang sedikit mengingatkan kita akan nuansa pada film-film western yang terkadang terasa kering, misterius dan berbahaya maupun juga pada shoot yang menampilkan berbagai adegan fighting dan ruqyah lengkap dengan sentuhan martial artsnya.

Hal ini yang membuat Qodrat terasa kokoh sebagai film horor-action-religi karena semua elemen dalam filmnya terasa menyatu dengan baik untuk mehghasilkan pengalaman audio visual yang menyenangkan sekaligus menegangkan bagi penonton.

Liputan6.com
Liputan6.com

Bukan bermaksud spoiler, namun adegan mati lampu di rumah Yasmin yang diperankan oleh Marsha Timothy adalah salah satu adegan paling mengerikan bagi saya. Bukan hanya karena situasinya menjadi menegangkan, namun juga bagaimana rentetan teror setelahnya seakan tak pernah habis disajikan ke penonton.

Kombinasi tata kamera di area total blackout berpadu apik dengan beberapa adegan yang didesain total silent. Maksudnya di sini adalah adegan yang tidak ada musik latar ataupun dialog, melainkan hanya suara derap langkah, nafas dan berbagai benda yang tersentuh di sekitar sang tokoh utama. Hingga rasa sunyinya benar-benar terasa hingga ke kursi penonton.


Percayalah, detail-detail seperti ini yang membuat elemen horor dari Qodrat terasa begitu kokoh walaupun tak harus ada penampakan sosok hantu populer sebagai punchlinenya. Bahkan detail ini jugalah yang ketika dipadukan dengan adegan yang menggunakan CGI terasa semakin mantap dan tak terkesan garing. Dan surprisingly kualitas CGI nya sangat baik. Thumbs up!

Seleb.tempo.co
Seleb.tempo.co

Untuk itulah bagi saya Qodrat lebih dari sekadar film tentang rukiah. Juga lebih dari sekadar film yang berdakwah bagi penontonnya. Ini adalah film yang segar dan menghibur karena merupakan paket lengkap horor, drama dan action yang terasa digarap dengan sepenuh hati.

Qodrat juga menunjukkan bahwa genre horor religi apabila dikemas dengan menarik rasanya akan tetap bisa diterima para penikmat film, mengingat penonton lokal pun tumbuh dengan film-film horor religi yang bertebaran di masa lalu.

Dan apabila jumlah penonton Qodrat benar-benar tinggi, tak tertutup kemungkinan juga bahwa kelanjutan film ini akan diproduksi dan menciptakan semestanya tersendiri.

Seleb.tempo.co
Seleb.tempo.co

Pun apabila Qodrat meraup sukses, bukan tidak mungkin akan lebih banyak lagi sineas yang berani untuk mengangkat genre horor dengan kemasan dan pendekatan yang berbeda karena sejatinya penonton lokal sudah siap untuk menerima sajian yang baru walaupun mungkin belum tentu hasil akhir semuanya mampu menyamai genre mainstream yang lebih dulu dikenal.

Satu hal lagi yang jadi 'what-if' bagi saya setelah menyaksikan film ini dan sifatnya out of topic, heuheu. Bagaimana jadinya jika film superhero lokal yang tempo hari dirilis dan angka penontonnya sangat-sangat sedikit itu jadi digarap oleh sutradara film ini, Charles Gozali. Apakah hasil akhirnya akan berbeda? Mengingat adegan pertarungan dan penggunaan CGI film ini sangat efektif dan begitu mengasyikkan untuk disimak.

Ya, hanya bisa berandai-andai, heuheu..

Skor 8/10 untuk Qodrat. Tontonlah, sangat worth to watch. Salam Kompasiana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun