Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Merayakan Patah Hati dalam "Sobat Ambyar"

15 Januari 2021   00:36 Diperbarui: 15 Januari 2021   20:31 2355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film Sobat Ambyar yang menampilkan tampak belakang mendiang Didi Kempot.(Dokumentasi Film Sobat Ambyar via KOMPAS.com)

Itulah sebabnya penulis mengatakan bahwa film ini adalah sebuah perayaan patah hati bagi setiap orang yang pernah mengalaminya. Merayakan betapa naifnya, bodohnya, dan lugunya kita kala dipermainkan oleh hati dan pikiran yang pada saat itu mengatasnamakan cinta.

Karena memang benar seharusnya ketika patah hati kita bersikap seperti apa yang dikatakan oleh alm. Didi Kempot;

"Kalau patah hati, ya dijogeti!"

Film Dengan Nuansa Jawa Modern yang Memiliki Banyak Potensi

Cineverse.id
Cineverse.id

Film ini memang membawa budaya Jawa yang cukup kental, terutama bahasanya. Namun jika boleh jujur, menurut penulis Yowis Ben masih jauh lebih baik dalam hal ini. Namun bukan berarti kualitas Sobat Ambyar ini buruk, hanya saja film ini sebenarnya masih punya banyak potensi untuk digali.

Penulis paham bahwa film ini ingin memadukan nuansa Jawa tradisional dengan gaya hidup anak muda modern agar ceritanya bisa diterima oleh publik yang lebih luas. Hanya saja, beberapa hal di antaranya terasa hit n miss. Ada yang cocok diaplikasikan dan ada yang tidak.

Namun begitu kehadiran Eric Estrada sebagai Kopet yang merupakan kekasih Anjani yang diperankan oleh Sisca Jkt48, patut diacungi jempol. Eric mampu membuat suasana adegan makin hidup berkat berbagai banyolan dalam bahasa Jawa yang begitu kocak.

Tak hanya itu, dirinya pun bisa menjadi karakter pendamping yang baik bagi Bhisma Mulia. Menjadi semacam obat penghibur kala karakter Jatmiko sedih dan menjadi pemberi nasihat yang baik kala Jatmiko kehilangan arah.

Kompas.com
Kompas.com
Secara garis besar pemilihan aktor dan aktris dalam film ini cukup baik. Rangenya cukup mengejutkan karena mencakup beragam aktor pendatang baru hingga senior.

Oh iya, karena film ini memang kental membawa nuansa Jawa, salah satu pengalaman terbaik untuk menonton film ini adalah dengan mengaktifkan subtitle Javanese-nya. Ya, Netflix menyediakan teks berbahasa Jawa yang pemilihan katanya pun cukup halus dan sopan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun