Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Little Women", Kehangatan Keluarga, dan Kemerdekaan Memilih bagi Perempuan

9 Februari 2020   06:45 Diperbarui: 9 Februari 2020   15:01 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak hanya aktor, film ini pun sejatinya memberikan paket lengkap cinematic experience yang membuat kita tak ragu untuk berdecak kagum.

Little Women | Sumber : imdb.com
Little Women | Sumber : imdb.com
Sinematografi jempolan garapan Yorick Le Saux yang berhasil memberikan nuansa klasik sekaligus melankolis bagi film ini, kemudian tim production design, art design, dan wardrobe departement yang berhasil mewujudkan nuansa Amerika klasik yang otentik, serta komposisi scoring dari Alexandre Desplat yang magis dan menggugah, tentu saja menjadi faktor kuat yang membuat cinematic experience film ini benar-benar maksimal dan berpadu apik dengan cerita utamanya.

Khusus untuk Alexandre Desplat, komposer yang sudah malang melintang di industri Hollywood untuk menggarap musik latar film-film semisal Argo, The Shape of Water dan Isle of Dogs ini juga sejatinya layak untuk dijagokan menang dalam kategori Best Original Music Score. Hanya saja, nampaknya ia memiliki saingan kuat dalam diri Hildur Gudnadottir, yang komposisi musiknya untuk Joker juga tak bisa dipandang sebelah mata.

Little Women | Sumber : standard.co.uk
Little Women | Sumber : standard.co.uk
Greta Gerwig dengan cerdasnya juga membuat film ini berjalan non-linear. Dengan plot maju mundur yang digunakan untuk menjelaskan sebab-akibat antara masa lalu dengan masa kini, di mana kemudian ia memberikan transisi tersebut berupa perubahan tone warna pada tiap adegannya.

Karena alih-alih menggunakan aktor berbeda untuk menampilkan perbedaan timeline penceritaan, Greta Gerwig tetap menggunakan aktor yang sama untuk menceritakan masa dewasa dan remaja para wanita cantik tersebut.

Sehingga cara transisi berupa perbedaan tone warna untuk menjelaskan kejadian flashback dan saat ini itulah yang sejatinya cukup sederhana dan mudah dipahami, meskipun berpotensi membuat penonton kehilangan ritme cerita jika tidak fokus pada gaya penceritaan maju mundur tersebut.


Little Women | Sumber : vanityfair.com
Little Women | Sumber : vanityfair.com
Little Women tentu saja sukses menyampaikan pesannya untuk setiap keluarga di seluruh dunia. Membuatnya tak hanya sekadar film untuk dinikmati oleh kaum hawa, namun juga menjadi semacam bahasa universal yang tercipta dari sebuah cerita yang disusun oleh seorang wanita.

Little Women tetap menjadi film klasik yang tema utamanya tak lekang oleh waktu. Untuk kemudian mendapatkan porsi tambahan berupa komedi pernikahan, rivalitas kakak-adik, serta pesan subtil terkait bagaimana kitalah yang seharusnya juga menulis sendiri tentang jalan kehidupan kita.

Bagi sebagian orang, 2 jam 15 menit film ini mungkin terasa terlalu lama. Namun bagi penulis pribadi, storytelling yang sempurna dengan narasi apik dan dinamika konflik yang terstruktur rapi tersebut justru semakin membuat penulis ikut terbawa ke dalam cerita keluarga March dan tidak mau cepat-cepat berpisah dari mereka.

Karena layaknya sebuah kehidupan yang memiliki banyak rasa, Little Women pun demikian. Dinamika konfliknya yang beragam membuat kita bisa ikut bahagia, merasakan luka, bahkan seakan harus siap menghadapi realita yang ada meskipun kadang berakhir tragis.

Bahkan ketika kita berpikir bahwa happily ever after haruslah dimiliki karakter utamanya dengan bentuk standar berupa hubungan romantis yang tercipta layaknya sebuah film komedi romantis yang sudah-sudah, Little Women tidaklah demikian. Namun Little Women juga tidak menjustifikasi sebuah pilihan yang kemudian dipilih seseorang untuk mengejar bahagianya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun