Kejutan datang di minggu lalu kala postingan instagram story milik kompasianer Adica Wirawan menyebut nama akun saya. Tentu saja ada foto saya terpampang disitu bersama mas Adica dan Kompasianer lainnya.
Dan tanpa disangka-sangka, ternyata saya kembali masuk ke dalam nominasi Kompasiana Awards 2019 dalam ketegori BEST IN SPECIFIC INTEREST. Yang artinya, untuk tahun ini menjadi kali kedua bagi saya menerima nominasi ini, setelah di tahun 2018 lalu mendapatkan nominasi juga pada kategori yang sama.
Bersama mas Adica yang juga masuk ke dalam nominasi yang sama, saya pun kemudian kembali dikelilingi oleh para Kompasianer senior yang hasil tulisannya sudah tak perlu diragukan lagi. Ada mas Agung Han yang juga bagian daripada gagasan awal terbentuknya Komunitas KOMIK Kompasiana, serta ibu Muthiah Alhasany dan ibu Anies Hidayatie yang kekhasan tulisan-tulisannya selalu menarik minat untuk membaca.
Di tahun lalu saja, masuknya saya ke nominasi tersebut sudah membuat jantung saya berdegup tak karuan karena tak percaya. Pasalnya, kala itu saya juga disandingkan dengan para Kompasianer senior yang juga memiliki tulisan yang jauh lebih baik seperti pak Hadi Santoso dan dokter Posma contohnya.
Di tahun ini, perasaan deg-degan dan senang sejatinya kembali menyelimuti. Namun ada sifat jelek dalam diri yang lebih dominan dan menyeruak ke permukaan yaitu ketidakpercayaan diri. Ya, saya tetap tidak percaya diri dengan apa yang saya dapatkan terkait nominasi ini, heuheu. Meskipun tak bisa dipungkiri rasa senang juga kembali menyelimuti hati ini.
Saya tentu mengucapkan banyak terima kasih pada teman-teman Kompasianer yang kembali memperhitungkan nama saya hingga akhirnya muncul kembali di salah satu kategori nominasi. Dengan tulus dan dari hati yang terdalam, sekali lagi saya ucapkan terima kasih.
Tak bisa dipungkiri, hal ini merupakan sebuah pencapaian sekaligus beban bagi diri saya sendiri. Menyandang gelar nominator tentulah saya harus mempertanggungjawabkan lebih lagi terkait artikel-artikel yang saya tayangkan. Saya tak boleh sembarangan, pun tak boleh lagi menurunkan intensitas penulisan, apalagi menurunkan kualitas tulisan.
Justru ini menjadi pelecut sekaligus pengingat bahwa saya harus lebih baik lagi dalam menyajikan setiap isi tulisan kepada para pembaca setia Kompasiana. Karena sejatinya kita tidak akan pernah bisa berhenti untuk belajar menulis. Karena tulisan itu dinamis, berkembang setiap harinya, maka kita pun harus turut berkembang mengikutinya.
Namun tentu sangat naif jika terpilihnya saya sebagai salah satu nominator lantas tidak membuat saya berharap untuk meraih kemenangan. Saya juga masih seorang manusia normal yang memiliki sifat kompetitif kok, heuheu.
Untuk itulah, dalam kesempatan ini dengan rendah hati saya mohon dukungannya dari teman-teman Kompasianer sekalian untuk bisa mengklik 'vote' pada kolom voting seperti yang ditampilkan pada gambar di bawah ini. Ya, jika memang saya dirasa layak untuk menerima voting tersebut, heuheu.
Mengapa? Karena saya pribadi sejatinya masih memiliki impian tersendiri mengenai rubrik film di Kompasiana. Yaitu, ingin ikut andil menjadikan rubrik film Kompasiana sebagai rererensi utama bagi para pecinta film.
Karena tak bisa dipungkiri, Kompasiana masih menjadi referensi utama di ranah politik dan humaniora, namun tidak dengan rubrik hiburannya. Sepengamatan saya pribadi, justru kompetitor Kompasiana lah yang lebih dikenal banyak orang untuk mencari referensi seputar film dan apapun yang beririsan dengannya.
Namun saya, teman-teman KOMIK dan siapapun Kompasianer yang saat ini rajin menulis di rubrik film, mungkin belumlah cukup untuk menghidupkan rubrik ini. Tentu masih butuh banyak tenaga agar bisa menghasilkan ragam tulisan tentang film yang semakin kaya, padat hingga akhirnya menimbulkan kepercayaan bagi pembaca di luar sana bahwa Kompasiana adalah portal terpercaya untuk mendapatkan akes lengkap seputar perfilman.
Ya, itulah sedikit impian yang membuat saya terus mencoba dan berusaha menghadirkan tulisan terbaik di rubrik film. Yang membuat saya terus menulis apapun hasil awarding nights nantinya. Dan semoga impian besar itu bisa benar-benar terwujud ke depannya.
Dan di akhir tulisan ini, izinkanlah saya untuk berkenalan dengan para kompasianer yang mungkin hanya mengetahui saya melalui tulisan dan belum pernah bertemu secara langsung. Karena kesibukan pekerjaan sebagai karyawan di salah satu perusahaan swasta lah yang menyebabkan saya kerap tidak bisa hadir dalam acara-acara offline yang diadakan Kompasiana.
Waktu acara yang sering diadakan di jam kerja atau mepet jam pulang kantor, serta tempat acara yang jauh dari kantor itulah yang menyebabkan saya kerap memutuskan untuk tidak bisa hadir. Sehingga praktis, hanya sedikit acara Kompasiana yang bisa saya datangi. Nobar KOMIK pun praktis menjadi acara yang setidaknya cukup sering saya datangi meskipun akhir-akhir ini juga sering tidak hadir, heuheu.
Ya sudah, tak perlu berlama-lama. Saya Yonathan, Kompasianer online (heuheu) yang hobi nulis film, meminta doa restu teman-teman sekalian terkait terpilihnya saya sebagai nominator. Syukur-syukur bisa meluangkan waktu sejenak untuk ikut menyumbangkan suaranya di kolom voting, heuheu.
Ingat, coblos yang pakai baju kotak-kotak, heuheuheuheuheu.
Dan untuk Kompasianer lain yang juga masuk nominasi, apapun kategorinya, saya ucapkan selamat dan sukses. Semoga bisa mendapatkan hasil terbaik di puncak acara Kompasianival 2019 nantinya.
Salam Kompasiana.
