Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Love For Sale 2", Arini Itu Baik, Ekspektasi Kita yang Membuatnya Nampak Jahat

31 Oktober 2019   23:18 Diperbarui: 1 November 2019   15:48 14147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arini, Ican dan Bu Ros di Love For Sale 2. (Merahputih.com)

Kecuali Ican, mereka semua telah berkeluarga meskipun mantu-mantunya jauh dari kata sempurna bagi sang ibunda. Itulah sebabnya ibunya tak pernah akur dengan mantu, khususnya pada istri Ndoy, Maya (Putri Ayudya), meskipun rumah mereka berdekatan.

Namun sang ibu yang juga melakukan aktifitas hari tua layaknya sosok ibu kita di dunia nyata ini semisal mengaji, ngobrol seputar anak di teras rumah bersama tetangga dan pergi ke pasar, nampak masih tidak menemukan kebahagiaan yang ia cari.

Bu Ros cenderung selalu memasang wajah murung meskipun hal tersebut tak menghilangkan jejak kebaikan di wajahnya.

Entertainment.kompas.com
Entertainment.kompas.com
Hingga pada suatu hari, aplikasi Love Inc. yang dipesan Ican mengirim sosok Arini ke tengah-tengah mereka, ke tengah-tengah sang ibu. Arini yang begitu cantik pun begitu baik, dengan segera mampu mengambil hati sang ibu dan seluruh keluarganya. Arini menjadi secercah cahaya yang menyinari kemurungan sang ibunda menjadi kebahagiaan tak terbendung.

Ican yang pada awalnya memang hanya 'menyewa' Arini untuk memberikan ketenangan bagi keluarganya terkait status lajang tanpa pacarnya, lama kelamaan menemukan sesuatu yang berbeda dalam diri Arini.

Ada harapan sekaligus perasaan berbeda yang timbul dalam diri Ican. Ican pun kemudian sadar bahwa ia telah jatuh cinta dengan Arini, dan itu berbahaya.

***

Wartakota.tribunnews.com
Wartakota.tribunnews.com
Berbicara dari sisi teknis, setiap shot yang dihasilkan di film ini nampak begitu indah sekaligus padat. Entah pada adegan siang hari, malam hari, atau adegan yang berada pada fasilitas publik, semuanya mampu tertangkap sempurna dan menghasilkan visual yang memanjakan mata.

Deretan scoringnya pun berada pada posisi yang pas dan mampu menambah efek dramatis ataupun momen emosional pada setiap adegan yang berlangsung. Ditambah dengan deretan soundtrack berirama folk yang mengalun lembut di sepanjang film, tentu saja semakin membuat tiap adegan terasa hidup.

Love for Sale 2 sejatinya juga cukup baik menangkap kondisi keseharian warga biasa menjadi gambaran aktual terkait lingkungan sosial kota Jakarta saat ini. Rumah di lingkungan padat penduduk lengkap dengan suara kentongan dari gerobak penjual makanan, tongkrongan ala bapak-bapak, kondisi lingkungan di pusat bisnis Jakarta, hingga suasana rumah yang guyub di mana masih jamak ditemui hingga saat ini.

Semua hal tersebut nampak menyatu dengan halus pada narasi yang akan dibawa pada film ini. Termasuk kenapa pada akhirnya Ican memilih aplikasi Love Inc yang kemudian mengirim sosok Arini untuk 'membahagiakan' ibunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun