Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Tentang Tekad, Persahabatan, dan Arti Sebuah Rumah dalam "Abominable"

6 Oktober 2019   10:46 Diperbarui: 6 Oktober 2019   16:33 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Everest & Yi dalam Abominable/sumber: Dreamworks Animation

Lebih dari itu, Abominable mengajarkan kita arti sebuah keluarga layaknya sebuah rumah yang harus terus diperjuangkan, dijaga, bahkan terus dirindukan, sebagai satu-satunya tempat untuk pulang.

Sembari juga menyisipkan pesan penting untuk menjaga keseimbangan alam, lewat kepedulian kita dalam menjaga satwa langka dan eksotik dari tangan-tangan orang jahat. 

Karena Abominable yang juga memiliki arti mengerikan, pada akhirnya bukan hanya sekadar metafora terkait adanya kebaikan di balik mengerikannya sosok Yeti, namun lebih kepada manusia yang bisa jadi lebih mengerikan bila berbicara tentang kepentingannya sendiri.

Sajian animasinya pun bisa dibilang sangat apik. Sama seperti Nezha (ulasannya baca disini) yang tampil memukau dan di atas ekspektasi, Abominable pun demikian. Setiap detail budaya Tiongkok mampu tertangkap sempurna dalam deretan visualisasi yang mengagumkan.

Kombinasi antara 3D animation dan cartoon style pada penggambaran landscape kota modern di Tiongkok hingga visualisasi destinasi alam populer di Tiongkok, semuanya nampak begitu detail dan kaya warna. Sehingga membuatnya nampak luar biasa, unik dan tak kalah detail dengan film animasi lainnya, termasuk Toy Story 4 yang sebelumnya dipuji banyak kritikus.

Dilansir dari laman Variety.com, tim animasi dan visual effect Abominable memang menggunakan teknologi baru yang belum pernah digunakan sebelumnya. Di mana hal tersebut kemudian berpengaruh pada penciptaan efek cahaya dan pembiasannya yang lebih natural dan realistis. 

Bahkan detail rambut, air hingga perubahan tekstur pakaian setelah terkena air misalnya, semuanya mampu divisualisasikan dengan apik dan nyaris tanpa cacat.

Sementara dari sisi komedi, film ini juga mampu meletakkan tiap-tiap unsur humor dalam tatanan yang pas. Sehingga tiap komedi yang dibangun hingga menyentuh punchlinenya, mampu menghasilkan ledakan tawa dahsyat dari kursi penonton. Terutama komedi dari karakter Peng yang menjadi scene stealer film ini

Pun dengan desain Everest yang meskipun lucu namun tidak menarik pada awalnya, seiring berjalannya waktu nyatanya bisa membuat kita merasa sayang pada karakter ini. 

Persis dengan awal perkenalan kita pada karakter Toothless di How To Train Your Dragon atau si nakal Nezha yang awalnya tidak menarik, namun seiring berjalannya film karakternya justru mampu menempel di otak dan juga hati.

Sementara sinematografi karya Robert Edward Crawford(Rise of The Guardians, How To Train Your Dragon) berhasil membawa kita ke dalam petualangan penuh imajinasi yang mengagumkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun