Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Midsommar", Pengalaman Traumatik di Tengah Tragedi, Mimpi Buruk, dan Xenofobia

10 September 2019   17:10 Diperbarui: 10 September 2019   20:04 14429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun tentu saja bukan hanya tradisi unik yang akan mereka lihat, melainkan serangkaian misteri dan tragedi yang juga belum pernah mereka rasakan sepanjang mereka hidup.

Di awal film kita dituntun untuk mengenal 2 tokoh sentral melalui karakter Dani (Florence Pugh), seorang gadis yang memiliki masalah dengan keluarganya dan juga kekasihnya, Christian (Jack Reynor), yang nampak lelah dengan apa yang terjadi pada hidup Dani. 

Tragedi, kehilangan keluarga dan lelah yang ditimbulkan dari hubungan yang tak sehat, pada akhirnya memang menjadi alasan yang cukup kuat bagi mereka berdua kala mengiyakan ajakan untuk liburan sejenak ke desa terpencil di Swedia bersama teman mereka yaitu Josh (William Jackson Harper) dan Mark (Will Poulter).

Screengeek.com
Screengeek.com
Desa tersebut juga menjadi kampung halaman teman mereka lainnya yaitu Pelle (Vilhelm Blomgreen), di mana tradisi didalamnya membuat Josh tertarik untuk menyelesaikan thesis antropologinya yang akan mengambil tema tentang desa tersebut. 

Sementara Mark juga antusias pergi kesana mengingat wanita Swedia terkenal cantik dan menarik.

Ya, setidaknya penonton diberi beberapa alasan logis bahwa tujuan mereka ke desa memang untuk liburan, menyelesaikan thesis, melepas penat bahkan re-bonding hubungan Christian dan Dani yang nampak renggang. Tidak "ujug-ujug" datang ke desa terpencil karena sekadar penasaran atau kebutuhan konten sosial media misalnya.

Plot sederhana tersebut lantas berubah drastis kala mereka menginjakkan kaki di desa Harga, dimana kemudian atmosfer yang berbeda sekejap muncul menimbulkan rasa was-was. 

Ari Aster lantas membungkusnya dengan situasi desa yang kontradiktif yaitu terlihat damai, ceria dan asri, lengkap dengan simbol-simbol keagamaan berpadu dengan paganisme yang tersebar di tiap sudut desa.

Langit musim panas Swedia yang memiliki waktu terang lebih lama daripada gelap nyatanya menjadi panggung baru bagi Ari Aster untuk memainkan materi horor psikologisnya. 

Teror dan tragedi memang terjadi di siang hari atau malam hari yang memang nampak seperti siang. Hanya saja, hal tersebut tetap memunculkan pengalaman traumatik yang maksimal dan membuat kita tidak nyaman selama menonton film tersebut.

Nme.com
Nme.com
Jika anda menganggap bahwa Hereditary adalah film horor yang cukup mengganggu, maka anda pasti akan merubah pikiran setelah menonton film ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun