Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Homecoming", Beyoncé di Antara Letupan Kreativitas dan Semangat Emansipasi Wanita

21 April 2019   00:54 Diperbarui: 22 April 2019   15:28 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyandang status diva pop dimana total penjualan albumnya mencapai 100 juta kopi untuk album solonya, serta 60 juta kopi untuk album bersama Destiny's Child, jelas merupakan suatu pencapaian yang luar biasa. Untuk itulah, harapan akan live performance yang spektakuler pasti begitu dinanti oleh para penggemarnya di seluruh dunia. Beruntung, Beyonce mampu menyajikannya dengan apik di gelaran Coachella Music Festival tahun 2018 lalu.

Membawa serta kru, penari, penyanyi latar, orkestra hingga live band dengan total sekitar 200 orang di panggung Coachella 2018, tentu menjadi hal yang begitu megah dan luar biasa. Dan hebatnya, Beyonce mampu mengkoneksikan itu semua menjadi sajian hiburan berkelas dan spektakuler. 

Dari mulai kostum, hentakan musik khas kulit hitam, hingga koreo yang mendatangkan decak kagum penonton, seakan menjadi kombinasi hiburan luar biasa yang tak hanya memanjakan mata namun juga telinga. Beyonce mampu menghubungkan para profesional diatas panggungnya dengan berbagai unsur budaya khususnya budaya kulit hitam, hingga menjadi sebuah ide kreatif yang meletup dahsyat di atas panggung tersebut.

Lebih Dari Sekadar Konser Spektakuler 

Complex.com
Complex.com

Selain memiliki arti kepulangan Beyonce ke ranah hiburan pasca hiatus di masa kehamilannya, Homecoming juga merupakan sebuah tradisi tahunan di Amerika dimana sebuah SMU atau Universitas, mengadakan acara untuk menyambut alumni mereka yang berkulit hitam. 

Sebuah budaya yang khususnya begitu dilestarikan oleh himpunan HBCU (Historically Black College and Universities) atau deretan sekolah/universitas-nya orang-orang berkulit hitam di masa lampau semisal Howard University, Hampton University, dan Spelman College.

Acara tersebut biasanya begitu megah dan meriah dengan menampilkan ragam hiburan berupa musik, tarian hingga pertandingan football ataupun softball. Hal tersebut juga menjadi bukti bahwa sekolah atau universitas tersebut tetap memandang tinggi siswa serta alumni kulit hitam, tanpa pernah mempedulikan perbedaan yang ada.

Thetab.com
Thetab.com

Konsep tersebutlah yang kemudian diaplikasikan pada pertunjukan Homecoming-nya Beyonce ini. Beyonce jelas ingin menampilkan sebuah panggung dinamis dimana tak hanya dirinya yang menjadi sorotan dan pusat visual, namun juga semua yang terlibat di dalamnya mulai dari personil band, musisi orkestra, penyanyi latar, hingga deretan penarinya. 

Bahkan Beyonce menyajikan hampir 40 lagu tanpa henti dimana beberapa aransemennya tampak begitu fresh dan menarik. Crazy in Love, Freedom, dan Run The World menjadi beberapa contoh penampilan atraktif yang begitu luar biasa menghibur penonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun