Souvenir
Layaknya obyek wisata lain yang menyediakan kenang-kenangan bagi pengunjungnya, Taman Dewari pun menyediakan hal yang sama. Kaos, gantungan kunci, stiker hingga biji bunga matahari, dijual sebagai souvenir tempat tersebut. Bahkan bila membeli kaosnya, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk alias gratis.
Sayang, saya tidak sempat foto deretan souvenirnya. Namun, jenis-jenis souvenir ini bisa dilihat langsung di laman instagram resminya Taman Dewari yaitu di @tamandewari dan @dewari.merch.
Pantau Buka Tutup Taman via Instagram
Karena Bunga Matahari punya waktu tertentu untuk mekar dan menghasilkan cikal bakal kuaci tentu saja,hehe, maka Taman Dewari pun tidak dibuka setiap waktu.Â
Untuk itu, bagi yang ingin mengunjungi taman tersebut ada baiknya pantau terlebih dahulu lewat laman instagramnya, agar kunjungan ke taman tersebut tidak sia-sia karena masih ditutup.
Taman Dewari yang Menginspirasi
Sejatinya banyak hal yang didapat dari kunjungan kami ke Taman Dewari bulan Juli lalu. Inspiratif merupakan hal pertama yang ada di benak kami sepulangnya dari tempat tersebut. Bagaimana tidak, dari lahan sawah atau kebun biasa tersebut, bisa disulap menjadi satu area kebun bunga yang indah dimana pengelolaannya pada akhirnya mendatangkan keuntungan bagi si pemiliknya.
Kuliner, transportasi dan penginapan sederhana merupakan beberapa contoh jenis usaha yang bisa berkembang seiring kepopuleran taman tersebut di masa depan. Apalagi pemerintah daerah setempat sudah mengapresiasi dan mendukung penuh perkembangan Taman Dewari tersebut.
Penutup