Derby Della Madonnina: Milan dan Inter dalam Misi dan Kondisi yang Berbeda

Serie A Italia baru akan memasuki giornata ke-4, tapi tensi di Kota Milan sudah dibuat memanas. Pasalnya Minggu dini hari nanti, San Siro akan menjadi saksi dihelatnya Derby Della Madonnina antara AC Milan dan Internazionale. Bentrok akhir pekan nanti akan menjadi edisi ke-295 dari salah satu derby terpanas di Italia ini.

Kedua tim bukan hanya akan mengadu beberapa punggawa baru, namun juga menjadi derby pertama bagi allenatore anyar kedua tim. Marco Giampaolo bersama Milan dan Antonio Conte di kubu Inter. 

Namun kedua tim datang dengan kondisi yang tak serupa. Meski masih awal musim, sedikit ketimpangan sudah terlihat di antara kedua tim. Milan bersama Giampaolo diisukan sedang dirundung masalah internal tim. Sedangkan Inter justru sedang di atas angin dengan rekor sempurna di Serie A musim ini.

Pada tiga laga awal di Serie A, Milan sejatinya belum menunjukkan performa terbaiknya. Kendati meraih dua kemenangan, tapi keduanya hanya dengan skor 1-0. Terlebih, kemenangan melawan Verona juga didapat melalui gol dari titik putih. 

Giampaolo nampak belum menemukan potensi terbaik dari anak asuhnya. Contoh saja mesin gol musim lalu, Krzysztof Piatek yang baru mencetak sebiji gol melalui titik putih musim ini. Piatek bahkan baru mencetak 1 gol dari permainan terbuka dalam 10 pertandingan liga terakhirnya. 

Belum cukup sampai di situ, Giampaolo juga harus kehilangan bek kanan andalannya, Davide Calabria akibat kartu merah yang didapat kala melawan Hellas Verona. Andrea Conti yang diplot menjadi pelapis Calabria juga sedang didera cedera otot.

Giampaolo tidak hanya memusingkan masalah taktik. Pekan lalu, Giampaolo juga dikabarkan berselisih dengan gelandangnya, Lucas Paqueta. Pelatih 52 tahun itu mengkritik Paqueta yang bermain terlalu individual dengan menyebutnya "bermain terlalu (seperti) orang Brazil." Paqueta kemudian membalasnya lewat instastory dengan mengatakan "bangga menjadi orang Brazil!" Meski begitu, keduanya sudah saling bertemu dan menemukan jalan keluar.

Berbeda dengan nasib Rossoneri yang masih mengambang, Sang tetangga I Nerazzuri malah sedang berada dalam kepercayaan diri tertinggi. Meskipun tengah pekan kemarin Inter harus terseok-seok meraih 1 poin kontra Slavia Praha di Liga Champions, Inter dipercaya akan kembali garang layaknya tiga pertandingan Serie A sebelumnya. Inter diyakini tak memiliki daftar cedera dan diprediksi siap turun dengan formasi terbaik mereka.

Satu hal yang menjadi poin plus untuk Inter adalah sudah 'nyetelnya' pembelian terbaru Inter dengan gaya main Antonio Conte. Ini membuat Conte memiliki banyak opsi  di setiap posisinya dan lebih berani dalam melakukan rotasi pemain. Romelu Lukaku dan Stefano Sensi bisa dianggap sebagai pembelian yang paling berkontribusi sejauh ini. Lukaku sejauh ini sudah mencetak 2 gol dan mampu menutupi lubang yang ditinggalkan Mauro Icardi. 

Sementara Sensi juga menjadi kreator lini tengah Inter. Sensi juga membuat rerataan 2,8 umpan kunci per laga, terbanyak di antara semua rekannya di Inter. Selain mereka juga masih ada nama Diego Godin dan Nicolo Barella yang beberapa kali juga bermain meyakinkan meski bermain dari bangku cadangan.

Milan bisa saja memanfaatkan waktu istirahat yang lebih lama ketimbang Inter yang harus berjuang juga di Liga Champions. Di sisi lain, Inter dengan momentum yang telah mereka bangun juga bisa menerkam Milan yang cenderung masih rapuh.