Mohon tunggu...
Yona Gus
Yona Gus Mohon Tunggu... Lulusan Pendidikan Agama Islam. Pernah menulis artikel di IDN Times dan berbagai platform menulis online. Fokus pada isu-isu agama populer, self-improvement, dan growth mindset.

Menyukai dunia menulis, khususnya seputar agama, psikologi, dan pengembangan diri. Percaya bahwa setiap tulisan bisa menjadi jalan kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Hati Perlu Dijaga?

19 September 2025   11:48 Diperbarui: 18 September 2025   12:50 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengapa Hati Perlu Dijaga?

Pernah nggak sih, kita merasa capek bukan karena badan yang lelah, tapi hati yang penuh beban? Kadang kita nggak sadar, hati adalah pusat dari semua hal: niat, pikiran, bahkan cara kita memandang hidup.

Dalam psikologi, hati sering dihubungkan dengan emosi. Kalau hati kita penuh sampah dendam, iri, marah otomatis cara pandang kita ke dunia juga keruh. Sedikit-sedikit tersinggung, gampang sakit hati, susah bahagia.

Sedangkan dalam Islam, hati itu punya kedudukan istimewa. Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah bahwa dalam tubuh ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari Muslim).

Artinya jelas: kalau hati kita nggak dijaga, semua aspek kehidupan ikut kacau.

Lalu, bagaimana cara menjaga hati?

1. Seleksi apa yang masuk ke hati.

   Sama kayak kita pilih makanan sehat untuk tubuh, hati juga butuh “makanan” yang baik: bacaan, tontonan, obrolan, bahkan lingkungan pertemanan.

2. Belajar melepaskan.

   Psikologi modern menyebut ini letting go. Kalau terus menggenggam rasa sakit, kita hanya menambah luka. Dalam Islam pun, memaafkan jadi jalan lapang bagi hati.

3. Isi dengan syukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun