Mohon tunggu...
Yolis Djami
Yolis Djami Mohon Tunggu... Dosen - Foto pribadi

Tilong, Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tulis Terbit Sebarkan

28 Juli 2021   23:51 Diperbarui: 29 Juli 2021   00:24 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Perpusnas Press

Agar bisa menghasilkan tulisan, ia memberi tiga jalan keluar sebagai solusi. Pertama, menulis buku secara kolaboratif (dengan beberapa orang) yang biasa disebut antologi. Kedua, menulis buku dari kumpulan tulisan sendiri. Atau yang ketiga adalah menulis "buku harian" di media sosial.

Ia juga menawarkan cara-cara merawat semangat menulis. Yaitu: 1. Menulis harus setiap hari walaupun hanya satu paragraf. 2. Membaca (hal baru) setiap hari agar pikiran senantiasa diperkaya dengan informasi yang baru. 3. Mencatat setiap hari berbagai inspirasi yang diperoleh dari medsos, website atau dari buku apa saja yang ditemui.

Dan di akhir paparannya, ia menyarankan agar setiap penulis melakukan tiga hal ini ketika draf buku sudah selesai. Satu, membaca kembali seluruh isinya sehingga bisa didapati jelas tidaknya pengungkapan pembahasan. Dua, menyunting sendiri agar tidak ada yang salah. Dan terakhir, terbitkan. Bisa di penerbit mayor atau indie.

Demikianlah beberapa hal yang dapat kutangkap dari webinar Perpusnas Press kali ini dan bagikan kepada pembaca sekalian. Semoga tulisan ini dapat menjadi amunisi inspirasi baru. Amunisi untuk menghasilkan literasi bergizi bagi semua anak bangsa.

Tabe! 

Tilong-Kupang, NTT


Kamis, 29 Juli 2021 (00.35 wita)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun