Mama atau Papa kecil adalah sebutan orang-orang di kampungku untuk adik Mama atau Papa. Sebaliknya, Papa atau Mama besar untuk kakak dari Papa atau Mama. Sebagaimana orang-orang di Jawa menyebut Bule/Pakle untuk Mama/Papa kecil. Bude/Pakde untuk Mama/Papa besar.
Akhirnya atas anugerah Tuhan yang Mahamurah aku lahir. Aku berhasil meninggalkan rahim Mama yang melindungiku selama Sembilan bulan kurang lebih. Aku berhasil menghirup udara bebas di antara sengal napas mati hidup Mama.
Aku kini telah menjadi salah satu anggota baru di lingkungan keluargaku. Menjadi anggota baru di dusun Noekele yang asri. Menjadi salah satu warga masyarakat dunia. Terima kasih Papa dan Mama. Terima kasih Tuhan.
Tidak ada instrument untuk mengukur berat dan panjang badanku. Tidak seperti mereka yang lahir di rumah sakit atawa yang ditolong oleh seorang dokter spesialis. Oleh karenanya tidak ada data yang akurat tentang kondisiku setelah lahir.
Tali pusarku pun cuma dipotong dengan sembilu. Hanya bambu pipih yang ternyata setelah besar baru aku tahu bahwa sembilu itu tajam. Tak heran waktu bodongku (tali pusar) diputus sembilu aku merasa ngilu. Karenanya aku berteriak menangis sejadi-jadinya sehabis-habisnya.