Mohon tunggu...
Yolanda Imeylia
Yolanda Imeylia Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Saya adalah seorang mahasiswa dari Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Proyek Kemanusiaan Bersama Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang Dan Warga Desa Pandanmulyo : Ubah Wisata Embung Park Jadi Ruang Belajar Kreati

12 Agustus 2025   11:54 Diperbarui: 12 Agustus 2025   14:02 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa dan Forum Anak Pandanmulyo berlatih menari di Embung Park, memadukan seni dan alam dalam suasana penuh keceriaan

Desa Pandanmulyo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, menjadi saksi kreativitas mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (UNIKAMA) dalam Proyek Kemanusiaan 2024. Selama sebulan penuh, tim mahasiswa tidak hanya mengajar, tetapi juga membangun kolaborasi erat dengan warga desa, sekolah, dan komunitas budaya.

Alasan memilih Pandanmulyo sederhana tapi kuat: di sini, banyak anak yang masih mengalami kesulitan membaca, menulis, dan berhitung (calistung). Selain itu, desa ini memiliki potensi wisata alam Embung Park, yang bukan hanya indah untuk rekreasi, tetapi juga ideal sebagai ruang belajar terbuka.

Kegiatan calistung dilaksanakan di Embung Park, menghadirkan suasana belajar yang santai namun bermakna. Anak-anak duduk di tikar, mencatat huruf dan angka sambil menikmati udara segar. Terkadang, mereka berhenti sebentar untuk mengamati capung atau mendengarkan kicau burung, lalu kembali belajar dengan semangat. Pendekatan ini membuat mereka belajar sambil mengenal alam sekitar.

Bersama Forum Anak Pandanmulyo, mahasiswa mengadakan pelatihan menari di Embung Park. Gerakan sederhana dipadukan dengan tawa dan semangat membuat anak-anak semakin percaya diri. Meski ada yang awalnya malu-malu, akhirnya semua ikut bergerak mengikuti irama. Program berlanjut ke SDN 2 Pandanmulyo, di mana mahasiswa memperkenalkan alat musik pianika kepada siswa. Sebelumnya, mereka belum pernah mencoba pianika sama sekali. Saat pertama kali meniup dan menekan tuts, ekspresi antusias langsung terlihat. Tidak hanya belajar nada dasar, mereka juga diajak berkolaborasi membuat irama sederhana.

Siswa SDN 2 Pandanmulyo belajar memainkan pianika untuk pertama kalinya dengan penuh antusias.
Siswa SDN 2 Pandanmulyo belajar memainkan pianika untuk pertama kalinya dengan penuh antusias.

Masih di SDN 2 Pandanmulyo, mahasiswa mengajar Bahasa Inggris untuk siswa kelas 3 dengan model Picture and Picture. Mereka menyiapkan poster bergambar dan kartu sesuai materi nama makanan dan minuman. Anak-anak diajak menempelkan kartu ke gambar yang sesuai di papan tulis. Suasana kelas menjadi hidup, penuh tawa dan teriakan saat ada yang menjawab benar.

Mahasiswa UNIKAMA menerapkan metode Picture and Picture untuk mengajarkan kosakata makanan dan minuman kepada siswa kelas 3 SDN 2 Pandanmulyo.
Mahasiswa UNIKAMA menerapkan metode Picture and Picture untuk mengajarkan kosakata makanan dan minuman kepada siswa kelas 3 SDN 2 Pandanmulyo.

Selain belajar akademik, mahasiswa juga mengajarkan keterampilan kreatif melalui eco print. Anak-anak dan mahasiswa menghias tote bag polos dengan motif daun dan warna alami. Hasil karya ini menjadi kebanggaan tersendiri dan memberi ide usaha bagi warga.

Anak-anak bangga memamerkan tote bag hasil eco print yang mereka buat bersama mahasiswa.
Anak-anak bangga memamerkan tote bag hasil eco print yang mereka buat bersama mahasiswa.

Tidak hanya fokus pada pendidikan, mahasiswa juga ikut melestarikan seni lokal dengan berkolaborasi bersama komunitas Bantengan Pandanmulyo. Mereka terlibat dalam pertunjukan, berinteraksi dengan para pemain, dan belajar filosofi di balik kesenian tersebut.

Mahasiswa dan komunitas Bantengan Pandanmulyo berfoto bersama usai pertunjukan, sebagai wujud dukungan terhadap pelestarian budaya lokal.
Mahasiswa dan komunitas Bantengan Pandanmulyo berfoto bersama usai pertunjukan, sebagai wujud dukungan terhadap pelestarian budaya lokal.

Sebelum memulai seluruh rangkaian kegiatan, tim mahasiswa berfoto bersama di kampus sebagai tanda semangat untuk mengabdi. Potret ini menjadi pengingat awal perjalanan yang penuh cerita dan pembelajaran.

Selama satu bulan, Proyek Kemanusiaan di Pandanmulyo membuktikan bahwa pendidikan bisa dilakukan di mana saja---di tepi embung, di ruang kelas, atau di tengah pertunjukan budaya. Kolaborasi antara mahasiswa, sekolah, warga, dan komunitas budaya berhasil menciptakan pengalaman belajar yang tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga menanamkan rasa cinta terhadap alam dan budaya.

"Belajar itu tidak harus di kelas. Alam, musik, gambar, dan budaya bisa menjadi guru yang sama berharganya."

Tim Proyek Kemanusiaan UNIKAMA berfoto sebelum berangkat ke Desa Pandanmulyo.
Tim Proyek Kemanusiaan UNIKAMA berfoto sebelum berangkat ke Desa Pandanmulyo.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun