"selamat menikmati senja tubruk tuan" suara itu berasal dari wanita yang duduk diseberangku. "aku tahu, kamu mengikutiku. Karena itu, biarkan aku mentraktirmu segelas senja tubruk. Hanya di sini kamu bisa menikmati cahaya senja dalam cangkir minuman tuan". Jari-jarinya yang lentik kembali berdansa di cangkir. Kali ini aku bisa mendengar suara jantungku bercampur dengan desir angin pantai. Segera kuhabiskan secangkir senja dan menyisakan ampasnya, kemudian pulang berdua dalam gelap malam.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!