Mohon tunggu...
Yohsintaaim
Yohsintaaim Mohon Tunggu... Dokter - A lifelong learner

Praktisi kesehatan yang ingin menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Peringati Hari Gizi Nasional: Pemerintah Berusaha Meningkatkan Kesadaran Masyarakat tentang Stunting

23 Januari 2023   23:35 Diperbarui: 24 Januari 2023   16:13 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbedaan tinggi pada dua anak kecil. Sumber : siagaairbersih.com

Hari Gizi Nasional (HGN) jatuh setiap tanggal 25 Januari. Tahun ini, tema yang diangkat pemerintah dalam memperingati HGN 2023 adalah “Protein Hewani Cegah Stunting”. Apa itu stunting? Kenapa pemerintah peduli sekali dengan stunting dan apa hubungannya antara stunting dengan protein hewani? Yuk kita bahas!

Pertama, stunting atau yang disebut juga dengan perawakan pendek adalah sebuah kondisi gangguan tumbuh kembang pada anak. 

Anak yang menderita stunting cenderung memiliki perawakan yang lebih kecil dibandingkan anak seusianya. Dikutip dari World Health Organization (WHO), stunting dapat terjadi dalam 1000 hari pertama masa kehidupan dan berhubungan dengan banyak faktor seperti kondisi sosioekonomi, makanan anak sehari-hari, status nutrisi ibu selama hamil, penyakit infeksi, kurangnya asupan mikronutrien dan faktor lingkungan. Stunting umumnya terjadi pada anak-anak yang berusia dibawah 5 tahun.

Kedua, angka kejadian stunting di Indonesia masih tergolong tinggi.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4%. Angka ini masih jauh lebih besar dibandingkan target penurunan stunting di Indonesia pada tahun 2024 yaitu sebesar 14%.

Ketiga, stunting tidak hanya menyebabkan anak memiliki tubuh lebih pendek, tetapi juga akan memengaruhi tumbuh kembang secara keseluruhan.

Berbagai literatur dan hasil penelitian menyebutkan bahwa anak dibawah usia 5 tahun yang mengalami stunting akan memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah dibandingkan anak seusianya. Hal ini akan berpengaruh nantinya dalam proses belajar anak, dimana kemampuan motorik dan memorinya akan lebih lambat. Selain itu juga disebutkan bahwa anak yang mengalami stunting, lebih rentan terkena penyakit infeksi.

Keempat, salah satu penyebab dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi terutama protein pada anak-anak.

Protein sangat dibutuhkan dalam proses pertumbuhan anak sedini mungkin. Pembentukan sel dan jaringan tubuh memerlukan protein. Tidak hanya itu, protein dibutuhkan untuk memperkuat tulang dan otot, sebagai sumber energi, membentuk enzim dalam tubuh, bahkan membentuk  antibodi  atau sistem imun anak sehingga tidak gampang sakit.

Kelima, memberikan asupan protein hewani pada anak dalam makanannya sehari-hari  dapat menurunkan resiko stunting.

Selama ini kita mengenal dua jenis protein, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani diperoleh dari sumber hewani seperti telur, susu, daging ayam, ikan dan sebagainya. Sedangkan protein nabati berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan.

Kedua jenis protein ini baik, akan tetapi secara keseluruhan protein hewani memiliki asam amino yang lebih lengkap dibandingkan dengan protein nabati. Selain itu, protein nabati juga lebih susah dicerna oleh tubuh dan lebih susah diserap oleh usus anak. Bisa dikatakan bahwa pada umumnya protein hewani memiliki kualitas protein yang lebih baik bagi pertumbuhan anak. Oleh karena itu sangat disarankan untuk memberikan asupan protein hewani dalam makanan anak sehari-hari. 

Nah, itu tadi beberapa penjelasan mengenai tema Hari Gizi Nasional 2023. Masa depan Indonesia ada di tangan anak-anaknya. Oleh karena itu, meningkatkan kualitas kesehatan para generasi penerus bangsa adalah hal yang harus kita upayakan bersama. Selamat memperingati Hari Gizi Nasional 2023, salam sehat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun