Mohon tunggu...
Yohanes Maharso
Yohanes Maharso Mohon Tunggu... Lainnya - Communers'19

Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Iklan Kontroversial, Resep Rahasia Kesuksesan Nike!

22 November 2020   06:53 Diperbarui: 26 November 2020   10:45 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah anda sudah melihat iklan hari ini? Saya yakin kalau anda pengguna aktif media sosial atau pengguna media komunikasi lain baik konvensional atau online, anda pasti sudah melihat iklan hari ini. Tidak dapat dipungkiri pula bahwa iklan telah menemani pertumbuhan kita sejak kecil. 

Bahkan, beberapa iklan memiliki pengaruh yang cukup kuat sehingga menempati memori otak kita dalam jangka waktu yang cukup panjang. Iklan-iklan memorable ini, menjadi salah satu tanda bahwa pesan serta tujuan dari iklan tersebut tersampaikan dengan baik, dimengerti, dan bahkan diingat oleh target pasar.

Kita tentu menyadari, iklan-iklan yang kita konsumsi setiap hari tidak hanya mengiklankan produk-produk lokal. Akan tetapi, kita juga mengkonsumsi iklan yang mengiklankan produk-produk dari luar negeri. 

Iklan inilah yang disebut sebagai iklan global, dimana produk yang diiklankan sebenarnya berasal dari satu negara, namun ditujukan untuk audiens di lebih dari satu negara. Saat ini, iklan-iklan global banyak diisi oleh perusahaan-perusahaan core nation yang berusaha melakukan dominasi.

Perusahaan core nation membuat iklan tertentu dengan menyesuaikan kondisi lingkungan serta budaya yang ada dalam masyarakat. Untuk mendapatkan hati audiens melalui iklan, perusahaan-perusahaaan ini tidak bisa tutup mata dan harus memiliki pertimbangan terhadap aspek lokal negara tersebut, seperti aspek budaya.  

Budaya yang dimaksud biasanya melibatkan tradisi, kebiasaan, agama, seni, dan bahasa. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan keadaan lingkungan yang memengaruhi selera, sikap, dan cara pikir seseorang di suatu negara.


Selain aspek-aspek budaya lokal, aspek-aspek yang berkaitan dengan isi dan konten juga sangat berpengaruh terhadap sikap seseorang pada suatu produk. Aspek-aspek yang dimaksud misalnya naskah iklan, dan ilustrasi. Audiens tentu akan lebih menerima iklan tersebut bila iklan yang dimunculkan secara visual memiliki kedekatan dengan audiens.

Salah satu iklan global produk dari perusahaan core nation adalah iklan Nike. Saya mencermati iklan Nike di berbagai negara yang memang sengaja dibuat berbeda antara satu negara dengan negara lainnya.  Iklan-iklan Nike ini sudah berusaha menyesuaikan dengan kondisi lingkungan serta budaya yang ada dalam masyarakat. Aspek lokal serta kondisi lingkungan yang memengaruhi selera, sikap, dan cara  pikir seseorang di suatu negara sangat diperhatikan.

Saya menemukan ciri khas dari iklan-iklan Nike di seluruh negara. Nike banyak mengangkat isu-isu sosial yang sangat menentang fanatisme, kebencian, dan ketidaksetaraan dalam segala bentuk. Nike berusaha mengangkat isu-isu sosial tersebut sesuai dengan isu lokal yang ada di negara-negara. 

Selain itu, Nike juga banyak menampilkan tokoh publik yang kontroversial. Sehingga, tak jarang iklan-iklan Nike menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Bahkan, gerakan memboikot produk-produk Nike beberapa kali telah terjadi.

Salah satu iklan kontroversial Nike yaitu iklan 30 tahun tagline 'Just Do It' yang menampilkan Colin Kaepernick, mantan pemain American Football, sebagai duta kampanye. 

Kehadiran Colin sangat kontroversial karena ia pernah memprotes penembakan yang dilakukan polisi terhadap warga kulit hitam. Iklan ini mengangkat isu rasisme yang ada di Amerika Serikat, isu sosial yang sangat khas terjadi di Amerika Serikat.

Iklan ini menimbulkan protes dari berbagai kalangan, termasuk dari Donald Trump, presiden Amerika Serikat. Berbagai aksi dilakukan sebagai bentuk protes misalnya dengan membakar produk Nike yang sudah mereka beli, ada juga yang menyobek kaus kaki merek Nike.  Alih-alih mengalami kerugian dengan iklan kontroversial tersebut, Nike malah mengalami peningkatan keuntungan yang sangat signifikan.

Selain di Amerika Serikat sendiri, Nike cukup banyak membuat iklan kontroversial di berbagai negara. Salah satunya adalah iklan Nike di Timur Tengah. Nike menggunakan model wanita Arab yang sedang berolahraga dalam iklannya. 

Iklan ini tentu sangat kontroversial mengingat terdapat larangan bagi wanita untuk berolahraga. Banyak pihak berspekulasi bahwa isu ini diangkat sebagai upaya menghapus stereotip tentang kehidupan wanita Arab yang tidak memiliki kesetaraan dengan laki-laki.

Iklan tersebut dimulai dengan seorang wanita mengintip melalui pintu rumah dan memperbaiki tudung sebelum berlari di jalan raya. Terdapat narasi yang dibacakan seorang perempuan dalam dialek Arab Saudi. 

"Apa yang mereka akan katakan tentang kamu? Mungkin mereka akan mengatakan kamu melampaui semua harapan." Beberapa aksi yang ditampilkan termasuk olahraga anggar, tinju dan seluncur es.

Iklan ini menimbulkan kontroversi di Timur Tengah. Banyak pihak memprotes dan mengatakan bahwa Nike sangat memalukan. Nike mengangkat gambaran seorang wanita yang sama sekali bukan menjadi identitas wanita Timur Tengah.

 Akan tetapi, alih-alih mengalami kerugian dengan banyaknya protes, Nike malah mendapat keuntungan yang besar dan mempeluas pasarnya di Timur Tengah.

Dengan iklan-iklan kontroversial yang mengangkat isu-isu sosial ini, Nike memiliki citra positif sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian dengan berbagai permasalahan sosial yang ada di masing-masing negara. 

Iklan-iklan kontroversial Nike yang mengangkat isu-isu sosial yang sangat khas di masing-masing negara merupakan strategi yang sangat jitu untuk melakukan pendekatan dengan berbagai negara yang belum terjangkau oleh Nike.

Selain itu, iklan kontroversial ini juga menjadi daya tarik sendiri bagi konsumen yang lebih memilih merek lain. Hal ini terbukti dengan meluasnya pasar Nike dan juga meningkatkan keuntungan penjualan produk-produk Nike.

Tentu saja, meluasnya pasar dan meningkatnya keuntungan juga semakin memperkuat dominasi core nation yaitu Amerika sebagai negara asal Nike. Apakah mungkin strategi ini digunakan oleh perusahaan-perusahaan Indonesia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun