Aku pernah menghadiri salah satu perlombaan bergengsi tingkat internasional yang diselenggarakan di Tokyo, Japan. Dalam Kompetisi itu, materi yang diperlombakan adalah "Mesin Cuci Pakaian Tercanggih di Dunia."Â Kompetisi ini diikuti oleh peserta dari hampir setiap negara. Kalau aku tak salah hitung, ada dua ratusan negara yang ambil bagian di ajang bergengsi ini. Tak ketinggalan pula negara kita, Indonesia. Setelah membayar tiket, aku masuk dan berjalan ke arah tribun penonton. Perlombaan digelar di salah satu stadion sepak bola terbesar di negara sakura, sehingga mampu menampung ratusan ribu suporter dari berbagai negara. Aku lihat, ada kelompok suporter yang melambai-lambaikan bendera merah putih. Aku segera menuju kesana, kelompok ini menyapaku, dan salah seorang diantara mereka membagikan bendera kepadaku. "Kita harus mendukung negara kita, kalah menang tetap NKRI,"kata seorang yang duduk paling depan tribun itu. Akhirnya acara yang dinanti-nantikan segera dimulai.Â
Satu per satu negara dipanggil sesuai nomor urut peserta dan tampil di atas panggung mempraktekkan kehebatan mesin cuci mereka. Penonton yang berada di tribun menyoraki, tepuk tangan, melambai-lambaikan lambang negaranya untuk memberikan dukungan spirit kepada para kontestan. Tak terasa kini tersisa tiga negara yang terakhir akan mengunjuk kebolehan mesin pencuci pakaiannya.
America, Japan dan Indonesia.
Amerika tampil lebih dulu menunjukan kecanggihan mesinnya. Ketika pakaian dimasukkan, tak lebih dari tiga puluh menit, pakaian telah dicuci bersih dan mengering. Sorak-sorai penonton memenuhi ruang stadion. Mereka yakin pasti America pemenangnya.
Giliran berikutnya, Jepang. Jepang tak mau ketinggalan, ketika pakaian dimasukan, hanya dalam hitungan semenit pakaian telah bersih dan kering. Suara penonton kembali memecah seisi stadion. Mereka sudah yakin jepanglah pemenangnya.
Peserta terakhir adalah negara kita, Indonesia.
Tampaklah di atas panggung, sebuah mesin cuci yang ukurannya dua kali lipat lebih besar dari milik America dan Jepang.
Ketika pakaian dimasukkan, tak seberapa lama, mesin itu mengeluarkan hasilnya. Betapa herannya para hadirin dan juri. Mesin itu mengeluarkan pakaian yang telah dicuci, disetrika dan dilipat. Bahkan pakaian kemeja sudah ada gantungannya (sampiran).
Indonesia keluar sebagai pemenangnya. Seisi stadion kembali bergemuruh. Bendera Indonesia dilambaikan sini-sana. Bukan main senangnya suporter Indonesia. Kupikir tidak sia-sia juga aku datang jauh-jauh kemari, karena hasil akhir kitalah pemenangnya. Tapi ada yang aneh. Saking penasarannya Para juri, sehingga mereka mohon ijin untuk melihat isi mesin cuci Made in Indonesia tersebut. dan mereka pun diperbolehkan. Ketika mesin cuci dibuka, betapa terkejutnya mereka;
Ada empat orang berada di dalam mesin cuci tersebut. Seorang sedang sikat dan kucek pakaian, seorangnya sedang bilas pakaian, seorangnya lagi sedang menyetrika dan yang satunya sibuk melipat pakaian untuk diatur pada gantungan pakaian. Mereka berempat sangat keringatan dan ngos-ngosan karena hampir dua jam tertutup dalam mesin yang kedap udara !
"Khayalan Pribadi"
