Mohon tunggu...
Ragil Sumantri
Ragil Sumantri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya adalah seorang remaja laki-laki. Hobi saya tidur dan bersepeda.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Implikasi Ekonomi Hijau bagi SDM dan SDA

24 Februari 2023   09:38 Diperbarui: 24 Februari 2023   09:45 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Implikasi Ekonomi Hijau bagi SDM dan SDA 

Indonesia adalah negara berkembang besar yang sedang berjalan menuju kemajuan ekonomi. Dalam satu tahun terakhir, ekonomi Indonesia mengalami perkembangan dan sedang bergerak menuju negara yang berpenghasilan menengah ke atas. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa ekonomi Indonesia triwulan III-2022 terhadap triwulan III-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,72 persen. 

Perekonomian Indonesia pada triwulan III-2022 mengalami kenaikan di seluruh provinsi. Provinsi-provinsi di pulau jawa menjadi penyumbang utama dengan kontribusi sebesar 56,30 persen dan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,76 persen.

Pembangunan ekonomi Indonesia sebagian dicapai melalui pemanfaatan industri dalam negeri yang mencakup pengolahan sumber daya alam (pertanian dan kehutanan), pertambangan, energi, serta ketersediaan tenaga kerja. 

Sumber daya alam memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi negara ini. Indonesia yang dahulu harus mengimpor beberapa bahan alam dari negara lain, saat ini sudah mampu menjadi eksportir minyak dan batu bara yang besar. 

Dewasa ini, negara Indonesia menjadi negara yang dibutuhkan oleh beberapa negara lainnya di Asia, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan sumber daya alam.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia ditempuh melalui berbagai upaya, seperti pemberdayaan tenaga kerja, penciptaan lapangan pekerjaan, dan peningkatan ketersediaan layanan publik yang penting, seperti transportasi, komunikasi, dan kesehatan. Meski demikian, upaya meningkatkan perekonomian di Indonesia menimbulkan tantangan lingkungan yang tidak dapat dihindari. 

Tidak sedikit tindakan yang merugikan alam dilakukan demi mendapatkan keuntungan tanpa menyadari dampaknya bagi kehidupan masyarakat dan alam. 

Pembukaan lahan yang dilakukan secara ilegal adalah salah satu bukti nyata tindakan merugikan alam tanpa mempertimbangkan konsekuensi yang menyertai. Konversi hutan menjadi lahan perkebunan atau demi kepentingan investasi infrastruktur adalah salah satu penyebab utama deforestasi dan perubahan iklim di Indonesia. 

Dampak nyata yang bisa dirasakan saat ini adalah peningkatan emisi gas rumah kaca, munculnya fenomena pemanasan global, serta terdegradasinya keanekaragaman hayati. Beberapa jenis flora dan fauna di Indonesia berpotensi mengalami kelangkaan, padahal Indonesia sendiri adalah negara biodiversitas. Usaha yang ditempuh oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi pada akhirnya justru mengorbankan aset-aset yang penting bagi kelangsungan hidup masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun