Mohon tunggu...
Hans Hayon
Hans Hayon Mohon Tunggu... Freelancer - Yohanes W. Hayon

Suka membaca, malas makan, dan senang berjumpa dengan sesama

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Mantan

12 Juli 2021   14:20 Diperbarui: 12 Juli 2021   14:50 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kalau filsafat manusia menempatkan manusia sebagai titik tolak dalam berfilsafat, kalau filsafat ketuhanan menjadikan tuhan sebagai tema pokok pembahasan, lalu di manakah status ilmiah seorang mantan dalam filsafat? 

Ini pertanyaan penting dalam rangka memperbaiki politik representasi para mantan di parlemen.

Ignas Kleden pernah menulis, "peranan filsafat pada masa kini sebaiknya difokuskan pada kedudukannya sebagai ilmu yang berorientasi pada pendidikan dengan tugas khusus melakukan pencerahan dan pembebasan, sebagaimana dimaksudkan oleh filosof Kant yaitu melepaskan orang dari ketidak-matangan yang sering mereka ciptakan sendiri".

Terciptanya mantan di atas muka bumi ini sebenarnya disebabkan oleh ketidak-matangan tersebut. Kalau Anda sudah matang, saya yakin 100% tidak mungkin saat ini Anda jomblo. 

Di sini, level kematangan diukur berdasarkan kualitas pengetahuan untuk mempertanyakan segala sesuatu termasuk alasan mengapa sampai saat ini Anda masih disebut mantan bahkan ketika si Dia sudah menikah .

Bagi saya, fakultas Filsafat di mana pun hendaknya merasa terpanggil untuk menjadikan filsafat mantan sebagai salah satu cabang ilmu. Seperti ilmu pengetahuan pada umumnya, filsafat mantan juga mengandung dua hal yang mesti dibedakan yaitu masalah genesis pengetahuan dan masalah validasi atau pengujian pengetahuan. 

Pada yang pertama, Anda perlu menganalisis asal usul munculnya pengetahuan tentang mantan baik itu melalui persepsi indrawi maupun secara eviden dalam kesadaran. Sedangkan pada yang kedua, Anda perlu menguji kembali (verifikasi) sejauh mana kesimpulan yang dibuat bisa dipertanggungjawabkan.

Contohnya: Ada orang yang percaya kalau Rini itu otomatis sudah menjadi mantannya ketika pada suatu sore, di depan taman renung bung Karno di Ende, dia "lihat dengan mata kepala" Rini sedang berciuman dengan lelaki lain (persepsi indrawi). Atau tanpa perlu pembuktian konkrit, Hans lalu percaya bahwa Sisilia itu mantannya karena 2 menit yang lalu mereka telah sepakat untuk putus (pada level kesadaran).

Nah, untuk menguji keabsahan hipotesis di atas, Anda perlu mengecek kesesuaian antara metode, sistematika, referensi, dan keakuratan penelitian dengan hasil yang dicapai. Tidak mungkin Anda membuat kesimpulan logis dari dua  jenis premis yang timpang kan? Apalagi mantan.

Menempatkan mantan dalam diskurus berarti membuka ruang berpikir demi menemukan sejauh mana peranan mantan dalam kehidupan sosial. Karena mantan merupakan bagian dari masyarakat maka berbicara tentangnya juga berarti menganalisis jenis struktur masyarakat yang menjadikan seseorang mantan. Nah, karena filsafat terbatas dalam metode, Anda butuh disiplin ilmu sosial lain seperti sosiologi, antropologi, hukum, dan lain-lain. 

Mengapa? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun