Mohon tunggu...
Yohana Nggawung
Yohana Nggawung Mohon Tunggu... -

Saya....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Humanis Dialektik(Erich Fromm)

27 Mei 2015   10:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:33 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Fromm, menekankan perhatiannya pada perjuangan manusia untuk memperoleh martabat dan kebebasan yang merupakan kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan orang lain. Menurutnya eksistensi manusia, semua gerak didunia dilatar belakangi oleh teori sebelumnya(tesis) yang kemudian muncul berbagai kritikan terhadap teori tersebut (antitesa) dan memunculkan teori-teori baru (sintesis).

Menurut Fromm, eksistensial manusia sebagai makluk hidup tebelah menjadi dua yaitu manusia sebagai binatang dan sebagai manusia. Manusia sebagai binatang memiliki banyak kebutuhan fisiologik yang harus dipuaskan seperti makan, minum, dan kebutuhan seksual. Manusia sebagai manusia memiliki rasio, maka manusia berpikir, memiliki kebutuhan kesadaran diri, berimanjinasi dan penilaian. Dalam diri manusia ada dorongan hewani/insting kebinatangan namun dikontrol oleh ego atau kesadaran.

Manusia adalah pribadi yang mandiri, tetapi manusia juga tidak bisa menerima kesendirianya itu. Sejatinya manusia itu merasa sendiri dan sepih. Namun dia sadar sebagai individu yang terpisah dia membutuhkan orang lain dan kebahagiaannya tergantung pada orang lain. Kesendirian dan kebersamaan manusia merupakan kondisi dasar eksistensi manusia.

Menurut Erich Fromm manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan. Kebutuhan keterhubungan dengan orang lain. Kebutuhan ini mengatasi kesendirian manusia. Muncul hasrat utnuk mencintai/memiliki satu sama lain. Hubungan yang paling memuaskan adalah hubungan yang didasarkan atas rasa cinta, cinta yang produktif. Saling memahami, peduli, bertanggung jawab, perhatian. Kebutuhan transendensi, manusia itu unik, sebgai wujudnya manusia mampu berpikir kreatif. Kebutuhan keberakaran, kebutuhan untuk mengikatkan diri dengan kehidupan. Seiring perkembangan zaman manusia berhadapan dengan temuan-temuan baru, dimana dia harus tetap aktif dan berpikir kreatif. Setiap manusia membutuhkan acuan atau pedoman hidupnya. Dengan demikian manusia akan tetap merasa aman berada ditengah dunia yang oenuh dengan ancaman. Kebutuhan identifikasi, manusia mengidentifikasi dirinya dengan orang lain yang biasa disebut idola. Dalam hal ini ada proses berpikir manusia. Kebutuhan orientasi, manusia selalu berhadapan dengan fenomena alam yang membingungkan dan relitas. Manusia membutuhkan arah tujuan yang lebih bersifat proyektif, kebutuhan orientasi hampir sama dengan acuan atau pedoman hidup manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun