Mohon tunggu...
Yogi Zahary Ramadhan
Yogi Zahary Ramadhan Mohon Tunggu... Aktris - @yogiiii10

@yogiiii10

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Untuk yang Terakhir Kalinya

13 November 2020   01:23 Diperbarui: 13 November 2020   01:26 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Gadang (Sumber Gambar: www.dekoruma.com)

Hai!! perkenalkan, namaku Yogi Zahary Ramadhan, orang biasa memanggilku yogi, aku anak kedua dari dua bersaudara yang bernama Yola Yolanda. Aku lahir di Bandung 10 November 2002, dan saat ini aku berusia 18 tahun, yang saat ini aku masih duduk di bangku kelas 12 tepatnya di SMA Negeri 1 Padalarang. Di sini aku akan menceritakan pengalamanku sangat menarik.

Pada saat aku masih duduk dibangku Sekolah Dasar, ketika aku pulang sekolah dan setibanya aku di rumah mamahku sedang berbincang dengan saudaraku di Padang melalui via telepon dan mendapatkan kabar bahwa kakek sedang di rawat di rumah sakit, sudah beberapa kali kakek sakit dan masuk Rumah sakit karena umurnya yang sudah tua. Jujur saja kenang-kenangan ku dengan kakekku hanya sedikit karena pada saat itu aku masih kecil dan kakekku tinggal di Padang sedangkan ku di Bandung sehingga aku sedikit lupa dengan wajah kakekku.

Mendegar kabar tersebut mamahku mengajak kedua kakanya untuk pergi ke Padang bersama untuk menengok kakek yang sedang sakit. Karena sudah beberapa tahun lamanya mereka tidak pulang ke kampung halamannya di Padang dikarenakan mereka semua telah merantau ke Bandung dan memiliki kesibukan masing-masing yang sulit untuk ditinggalkan. Karena hal tersebut mereka akhirnya memutuskan untuk pulang ke Padang dengan mengajakku karena agar aku tau kampung halaman mamahku dan untuk memperkenalkan aku kepada saudara-saudaraku di sana, dikarenakan aku belum pernah kesana.

Keesokan harinya kami membeli tiket pesawat dan mobil untuk pemberangkatan. Setelah itu kami berbelanja untuk kebutuhan persiapan sebelum pemberangkatan, mamahku mengajak ku untuk membeli beberapa barang untuk kebutuhan pemberangkatan dan untuk membeli oleh-oleh untuk saudara-saudaraku di sana. Kami seharian di Bandung mencari kebutuhan yang akan di beli untuk persiapan kami ke Padang, akhirnya barang-barang dan tiket sudah selesai dipersiapkan dan kami tinggal menunggu waktu pemberangkatan.

Beberapa hari kemudian Ketika semuanya telah dipersiapkan tibalah saatnya waktu pemberangkatan. Kami memutuskan berangkat dari rumah menuju Bandara Soekarno hatta lebih pagi tepatnya pada pukul 07.00 WIB untuk menghindari kemacetan. Ini pertama kalinya aku pergi ke Padang dan naik pesawat tentu saja aku sangat bahagia dan bersemangat. Beberapa saat kemudian setibanya kami di Bandara kurang lebih pukul 10.00 kami menunggu jadwal pemberangkatan pada pukul 12.00. Namun beberapa saat kemudian munculah informasi penundaan pemberangkatan, sudah cukup lama kami menunggu jadwal pemberangkatan dan lagi-lagi pesawat kami ditunda kembali pemberangkatannya dan pada saat itu kami mendapatkan kabar bahwa kesehatan kakekku semakin menurun. Sudah cukup lama dan lelah menunggu akhirnya pukul 23.00 WIB kami mulai berangkat menuju Bandara Minangkabau.

Karena aku pertama kalinya naik pesawat aku sangat senang dan aku sangat menikmati di dalam pesawat tersebut, karena pemberangkatanku malam hari aku berkesempatan melihat indahnya kerlap-kerlip lampu dari atas pesawat, namun terlalu lelah aku ketiduran di pesawat. Dan akhirnya beberapa saat kemudian pramugari mengumumkan kami telah tiba di Bandara Minangkabau Sumatera Barat. Aku semakin bersemangat untuk bertemu saudara-saudaraku dan kampung halaman mamahku karena setelah sekian lamanya aku hanya mendengar dari cerita-cerita  papah dan mamahku bahwa Padang itu indah dan akhirnya aku tiba di sana untuk bisa merasakannya.

Setelah turun dari pesawat kami mengambil barang-barang dan bersiap-siap, kami menunggu saudara kami yang akan menjemput kami ke Rumah sakit karena kami ingin langsung melihat keadaan kakekku yang sedang sakit. Setibanya di Rumah sakit pada pukul 01.00 WIB kami langsung mencari ruang kakekku dirawat."Bagaimana kabarnya saat ini?"Kata tanteku. "Alhamdulillah keadaannya sudah cukup membaik dibandingkan sebelumnya,." Kata pamanku. Mendengar kabar tersebut kami sudah sedikit lebih tenang dan memutuskan untuk istirahat ke rumah saudara kami yang tidak jauh dari Rumah sakit tersebut karena kami telah lelah dan akan merawat kakek keesokan harinya.

Keesokan harinya pada pukul 10.00 kami ke Rumah sakit kembali untuk melihat kondisi kakek saat ini. Setibanya di Rumah sakit kami langsung membelikan obat utuk kakekku karena obat tersebut telah habis. Setelah membeli obat, mamahku di telpon oleh tanteku dari papahku untuk bertemu karena sudah lama tidak bertemu dan belum kenal denganku dan akhirnya kita memutuskan untuk bertemu di Pantai Padang. Lalu kami izin terlebih dahulu untuk pergi sebentar bertemu dengan tanteku, sementara itu paman dan saudara-saudaraku yang lain menjaga kakekku di Rumah sakit secara bergantian.

Kemudian aku dan mamahku diantarkan oleh pamanku untuk menemui tanteku. Jarak dari Rumah sakit ke Pantai lumayan jauh, beberapa jam kemudian kami tiba di Pantai dan mencari tanteku yang sudah menunggu, setelah di telfon tidak begitu lama kami akhirnya bertemu dan melepas rindu satu sama lain, disana aku senang sekali karena bisa bermain di Pantai dan bertemu tanteku dan sepupuku, akhirnya aku bisa bertemu dengan sepupuku yang bernama ka Nurul yang biasanya hanya diceritakan oleh papahku saja, usiku dan Ka Nurul berbeda 1 tahun.

Mamahku dan tanteku asyik berbincang sembari meminum air kelapa muda sedangkan aku dan ka Nurul asyik bermain di pantai, kami bermain pasir dan mencari kerang. Beberapa saat kemudian ada seorang anak yang hampir tenggelam terbawa ombak pantai karena dia berusaha untuk mengambil sendalnya yang terbawa ombak, beruntungnya penjaga pantai cepat mengambil tindakan dan menyelamatkan anak tersebut dan ibunya yang sedang hamil berlari menghampiri anaknya karena ibunya merasa khawatir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun