Mohon tunggu...
Yogi Saputra Nurdiansyah
Yogi Saputra Nurdiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Airlangga

Yogi Saputra Nurdiansyah is a student Airlangga University with a keen interest in bringing changes in mindset and habits. He has a thirst in new things especially in knowledge, health, social society and public policy, constantly striving to learn from various aspects. Yogis are individuals who are guided by integrity, visionary and virtuous. He likes to collaborate with others and work effectively and efficiently independently and in teams. In addition to the academic field, yogis are individuals who join organizations, members of social and academic organizations. Organization for Him is a support to achieve goals in life to learn to Communicate, Improve Relationships, and Ability in Leadership. With an extraordinary commitment, Yogi is a promising individual who is sure to have a positive impact and change in his future efforts as well as to benefit his environment. Get connected with him through Linkedin chat or e-mail : yogiwsm94@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Silent Killer Generasi Muda Saat Hipertensi Tak Lagi Menunggu Usia Tua

15 Agustus 2025   10:50 Diperbarui: 15 Agustus 2025   10:52 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tahukah Anda ? Hipertensi kini bukan lagi penyakit usia tua bahkan remaja 18 tahun pun bisa jadi korbannya. Data SKI 2023 mengungkapkan 34,11% masyarakat Indonesia hidup dengan hipertensi, menjadikan negeri ini peringkat kelima dunia dalam jumlah penderita tekanan darah tinggi (Survei Kesehatan Indonesia/SKI 2023). Namun yang lebih mengkhawatirkan, penyakit yang dulu identik dengan usia lanjut kini menghantui generasi muda. Fakta mencengangkan terungkap 10,7% remaja 18-24 tahun dan 17,4% usia 25-34 tahun sudah terdiagnosis hipertensi Artinya, stroke dan serangan jantung dua pembunuh silent tidak lagi sekadar ancaman bagi lansia, tapi juga para milenial dan Gen Z yang seharusnya berada di puncak produktivitas.

Lalu, bagaimana Indonesia akan menghadapi bom waktu kesehatan ini?

Hipertensi adalah kondisi medis yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah secara persisten di atas batas normal, yaitu tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. (brunner suddath) Hipertensi sering disebut sebagai "silent killer" karena banyak penderita tidak merasakan gejala sebelum terjadi komplikasi serius. Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada arteri dan organ-organ tubuh yang terhubung dengan arteri tersebut, seperti jantung, otak, ginjal, dan mata. Menurut Smeltzer (2013), berdasarkan penyebab terjadinya, hipertensi terbagi atas dua bagian yaitu, Hipertensi Primer atau esensial, Hipertensi primer tidak memiliki penyebab klinis yang dapat diidentifikasi. Sedangkan hipertensi sekunder memiliki penyebab yang spesifik, seperti penyempitan arteri renalis, kehamilan, medikasi tertentu, dan penyebab lainnya.

Adapun pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan melalui pendekatan Farmakologis & Non-Farmakologis

Terapi Farmakologis

1. Perbanyak konsumsi sayur dan buah yang mengandung antioksidan.  Antioksidan Menurunkan tekanan darah dengan mengurangi resistensi vaskular dan meningkatkan produksi nitrit oksida (Sorriento et al., 2018)

2. Konsumsi Vitamin D . Suplementasi vitamin D memperbaiki fungsi ventrikel jantung dan menstabilkan tekanan darah (Sorriento et al., 2018).

3. Konsumsi Kombinasi Obat Antihipertensi  Lebih efektif daripada monoterapi, terutama untuk pasien dengan tekanan sistolik >20 mmHg atau diastolik >10 mmHg di atas target (Guerrero García & Rubio-Guerra, 2018).

4. Konsumsi Obat Hipertensi Diuretik (hydrochlorothiazide), penghambat ACE (captopril), antagonis kalsium (amlodipin), dan lainnya (Hameed & Dasgupta, 2019).

tentu 4 point ini perlu konsultasi dengan dokter ahli.

Terapi Non-Farmakologis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun