Mohon tunggu...
Yogi Pratama
Yogi Pratama Mohon Tunggu... Penggemar

https://linktr.ee/yogipratama900

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

SKCK, Dokumen Kunci atau Sekadar Formalitas Basi?

5 Oktober 2025   18:16 Diperbarui: 5 Oktober 2025   18:16 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi SKCK (Ilustrasi AI) 

Saat merekrut karyawan baru, perusahaan pada dasarnya sedang "mengundang orang asing" untuk masuk ke dalam rumah mereka. Untuk posisi yang memegang akses ke data penting, aset berharga, atau informasi rahasia, SKCK menjadi pilar pertama untuk membangun kepercayaan.

2. Mitigasi Risiko: Mencegah "Musuh dalam Selimut 

Setiap bisnis pasti ingin meminimalkan risiko. Bayangkan sebuah bank merekrut seorang kasir yang ternyata punya catatan kasus penggelapan uang. SKCK berfungsi sebagai filter keamanan paling dasar untuk melindungi aset, menjaga keamanan lingkungan kerja, dan mempertahankan reputasi perusahaan.

3. Standar Kepatuhan (Compliance)

Untuk sektor-sektor seperti keuangan, perbankan, pendidikan, dan pemerintahan, SKCK bukan lagi pilihan, melainkan kewajiban regulasi. Tanpa SKCK, lamaranmu otomatis akan gugur karena tidak memenuhi syarat kepatuhan hukum.

Muncul pertanyaan kritis: apakah semua pekerjaan mutlak memerlukan SKCK?  Mari kita ambil contoh yang Anda berikan: sebuah restoran mewajibkan calon juru masaknya melampirkan SKCK. Apakah ini urgen?

Di sinilah letak dilemanya. Dari sisi pemilik restoran, mereka mungkin beralasan ingin mencegah pencurian bahan baku atau peralatan dapur, atau menghindari potensi konflik dan kekerasan di lingkungan dapur yang penuh tekanan. Alasan ini bisa dipahami.

Namun, jika kita melihat dari sisi yang lebih kritis, urgensinya menjadi kabur. Catatan kriminal seseorang (misalnya, kasus lalu lintas atau perselisihan lama yang tidak terkait kekerasan) sangat mungkin tidak memiliki relevansi sama sekali dengan kemampuannya meracik bumbu, memasak hidangan lezat, atau bekerja dalam tim. Di titik inilah, SKCK bisa berubah fungsi dari alat mitigasi risiko menjadi sesuatu yang negatif.

Dampak Negatif dari Kewajiban SKCK yang Tidak Kontekstual:

1.  Menghalangi Kesempatan Kedua:

Ini adalah dampak paling serius. Seseorang yang pernah melakukan kesalahan di masa lalu dan telah menjalani hukumannya mungkin akan selamanya terhalang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. SKCK menjadi "tembok penghalang" permanen yang memadamkan harapan untuk memulai hidup baru, bahkan untuk pekerjaan yang tidak berisiko tinggi seperti menjadi juru masak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun