Mohon tunggu...
Yogi Pratama
Yogi Pratama Mohon Tunggu... Penggemar

https://linktr.ee/yogipratama900

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Fenomena War Takjil: Tradisi Berburu Kuliner Ramadan yang Penuh Semangat dan Kebersamaan

6 Maret 2025   16:29 Diperbarui: 7 Maret 2025   00:19 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena war takjil (Freepik) 

3. Menambah Keanekaragaman Kuliner 

Ramadan juga menjadi ajang eksplorasi kuliner. Banyak makanan khas daerah yang hanya muncul saat bulan puasa, seperti kicak dari Yogyakarta, es pisang ijo dari Makassar, dan bubur kampiun dari Padang.  

---

Tantangan dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Meskipun seru, fenomena War Takjil juga memiliki tantangan yang perlu diperhatikan:  

1. Potensi Kemacetan dan Kerumunan

Di beberapa titik, pasar takjil bisa menyebabkan kemacetan karena banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan. Hal ini perlu diantisipasi dengan pengaturan lalu lintas yang baik.  

2. Pemborosan dan Makanan Terbuang  

Sering kali, masyarakat membeli terlalu banyak makanan karena lapar mata mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan agar tidak terjadi pemborosan.  

3. Kebersihan Lingkungan

Setelah berburu takjil, sering ditemukan sampah berserakan, terutama dari plastik kemasan makanan dan minuman. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan sangat diperlukan agar lingkungan tetap nyaman.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun