Mohon tunggu...
Yogi Eko Ardyanto
Yogi Eko Ardyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Be Optimistic

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Covid-19 UNS, Supporting Pemahaman Masyarakat tentang Covid-19 serta Pemberantasan Buta Huruf Hijaiyah

15 Agustus 2020   10:15 Diperbarui: 15 Agustus 2020   10:23 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

COVID-19 merupakan penyakit menular yang telah ditetapkan WHO sebagai pandemi. Di Indonesia sendiri kasus penyebaran COVID-19 semakin meningkat. Pemerintah berjuang keras agar penyebaran COVID-19 dapat dihentikan dengan mengeluarkan kebijakan seperti work from home dan study from home. 

Pemerintah pun telah menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan apabila kegiatan mengharuskan untuk berkumpul. Perjuangan yang dilakukan pemerintah tidak akan membuahkan hasil apabila masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Untuk itu UNS memberikan peran aktif untuk mengedukasi masyarakat di tengah pandemi dengan kegiatan KKN UNS Tanggap Wabah COVID-19.

Penulis (Yogi Eko Ardyanto), salah satu mahasiswa UNS melaksanakan kegiatan KKN di lingkungan tempat tinggalnya. Dukuh Dali RT 01 / RW 01, Ringinlarik, Musuk, Boyolali. Fokus program kerja yang dilakukan ada dua (2). Selain masalah utama yaitu edukasi kepada masyarakat mengenai COVID-19, penulis juga ingin menyelesaikan permasalahan internal yaitu pemberantasan buta huruf hijaiyah pada masyarakat dukuh Dali.

Edukasi masyarakat mengenai COVID-19 dilaksanakan secara daring dengan memanfaatkan grup whatsapp yang tersedia, seperti gerup ibu-ibu PKK dan karang taruna. Informasi yang disebarkan diambil dari sumber yang terpercaya covid19.go.id dan WHO Indonesia. Informasi yang diperoleh dari website tersebut diolah sendiri oleh penulis untuk dijadikan E-poster agar lebih menarik perhatian masyarakat untuk membacanya dan disebarkan melalui grup-grup whatsapp tersebut.

Program kegiatan pemberantasan buta huruf hijaiyah dilaksanakan secara luring di mushola dukuh Dali melalui kegiatan TPA dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti mencuci tangan  sebelum dan setelah belajar. Guru-guru yang mengajar TPA diambilkan dari pemuda dukuh Dali sendiri yang telah memperoleh  pendidikan tentang cara membaca Al-Qur’an. 

Pemilihan guru dari lingkungan sendiri mengurangi kekhawatiran orangtua akibat pandemi COVID-19 ini. Penulis mengangkat masalah ini karena anak-anak yang bisa belajar mengaji dan mencintai Al-Qur’an akan memiliki akhlak dan moral yang baik untuk negara ini kedepannya.

Kegiatan KKN ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 dan memutus buta huruf hijaiyah guna meningkatkan kualitas akhlak dan moral Indonesia dimulai dari lingkungan masing-masing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun