Mohon tunggu...
Kadek Yogi Adi
Kadek Yogi Adi Mohon Tunggu... Petani - Anak ke-2 dari 3 bersaudara

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Internet Melahirkan Cyber Community

29 Januari 2021   09:44 Diperbarui: 29 Januari 2021   09:46 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adanya cyber culture tidak terlepas dari perkembangan teknologi internet. Di samping sebagai wahana untuk memperoleh berita dan informasi, internet kini telah dikembangkan menjadi cybercommunity yang mendukung perpustakaan online. Internet tidak hanya di manfaatkan untuk berkomunikasi dengan orang lain, dan mencari data atau informasi yang ada di Internet. Tetapi juga, mulai dari  surat menyurat, penyampaian pesan, hingga aktivitas sehari-hari seperti membaca koran, majalah, bahkan sampai kepada proses belajar. Bagi para profesional yang sibuk, maka kehadiran. Internet menjadi alternatif terbaik untuk sebagian aktivitas hidup keseharian.

Cybercommunity adalah masyarakat yang berinteraksi dalam satu anggota kelompok
satu dengan yang lainnya dengan menggunakan jaringan internet. Kelompok yang menempati
sebuah wilayah dengan saling berkomunikasi dan berbagi berbagai macam informasi, sosial,
politik dan budaya.
Sebagai ciptaan manusia, masyarakat maya menggunakan seluruh metode kehidupan
masyarakat nyata sebagai model yang dikembangkan di dalam segi-segi kehidupan maya.

Membangun interaksi kelompok, stratifikasi sosial, membangun kebudayaan, pranata sosial, membangun kekuasaan, wewenang dan kepemimpinan, kontrol sosial dan juga kejahatan
( Bungin, 2006: 165).

Kebudayaan yang tercipta dalam masyarakat maya adalah budaya pencitraan dan makna yang dipertukarkan setiap saat dalam ruang interaksi simbolis. Budaya ini sangat subjektif atau lebih objektif bila disebut intersubjektif yang sangat didominasi oleh creator dan imajineter yang selalu mencurahkan kepada tiga hal: Pertama, kelompok yang senantiasa bekerja untuk menciptakan mesin-mesin teknologi informasi yang lebih canggih dan realistis. Kedua, kelompok yang setiap saat menggunakan mesin-mesin untuk menciptakan karya - karya imajinasi yang menakjubkan dlam dunia hiper-realitas, dan ketiga, masyarakat dan karya-karya imajinasi sebagai bagian dari kehidupannya sehingga semua itu menciptakan
masyarakat culture universal

Kehidupan masyarakat dalam dunia internet diaplikasikan juga dalam membangun pemerintahan maya dengan menggunakan konsep e-office, e-conference, e-mail, e-fax, e-file
dan lainnya.

Kemampuan teknologi internet membangun fasilitas maya lain yakni dengan memberikan perintah melalui fasilitas jaringan yang ada.
Dalam hubungan ke luar negeri dengan konsep e-goverment atau yang lainnya membuat mereka berhemat biaya.
Sistem controlling, penjenjangan karier, pelaporan, pengarsipan dan aktivitas government telah dilakukan di berbagai kantor dan pemerintah lainnya di berbagai negara.


Konsep "e" yang dikembangkan di Indonesia mencakup konsep-konsep,
government to government (G to G), atau goverment to bunisess ( G to B, government to
community ( G to C ), Business to Business (B to B), maupun government to business to community ( G to B to C). Konsep-konsep tersebut memungkinkan terjadi komunikasi dua arah ataupun tiga arah. Dengan cara ini akan terjadi transparansi, efisiensi dan pengawasan di antara pelaksana pemerintahan dengan baik.


Dalam masyarakat luas juga penggunaan e-learning, e-jurnal, e-market, e-advertising,
e-office dan lainnya. Manusia mampu memciptakan kebudayaan atas hasil interaksi dalam suatu
masyarakat baik dalam dunia nyata ataupun dalam dunia cyber.


Komunikasi dan interaksi yang ada dalam dunia cyber sangat memungkinkan untuk
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tanpa harus datang ke tempat ataupun membaca
buku secara fisik. Kemampuan sumber daya manusia harus juga memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dan efisien sehingga terjadi kesamaan makna didalamnya. Untuk
mencapai kesamaan makna maka diperlukan modal dasar kemampuan dalam berkomunikasi.
Kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dapat dilihat dari bagaimana seseorang berinteraksi dengan menggunakan bahasa yang santun, memiliki gaya dan kepribadian yang
menarik, berfikir positif, berusaha untuk meningkatkan kemampuan diri dan melakukan pembelajaran.


Selain hal diatas untuk memperlancar komunikasi diperlukan ketulusan, kesetaraan, siap membantu dan tanggap, serta sehat jasmani dan rohani.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun