Mohon tunggu...
Yoggy Pradita
Yoggy Pradita Mohon Tunggu... wiraswasta -

tenaga pemasar yang handal, ahli manajemen pemasaran, berbakat dalam study penelitian dan pengembangan bisnis. untuk kerja sama dan relationship sila hubungi saya 085222077002 Bandung, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menyikapi Hari Kebangkitan Nasional

20 Mei 2013   18:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:17 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

....

hari kebangkitan nasional sejatinya adalah hari dimana bangkitnya semangat persatuan kesatuan serta yang paling utama adalah sikap nasionalisme bangsa indonesia. kesadaran untuk selalu memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan republik ini menjadi tolak ukur dari hari perayaan yang selalu (mungkin) kita peringati pada 20 mei setiap tahunnya. para pahlawan kita yang berjuang dan berikrar dalam sumpah pemuda tentunya berharap semangat juang dan patriotisme ini tidak luntur dimakan zaman.

pagi ini, saya mengendarai mobil dari rumah saya disekitaran cileungsi menuju kantor, perjalanan 1 jam 50 menit itu saya tempuh sembari mendengarkan saya satu radio bisnis ternama di kota jakarta. pembahasannya menarik bagi saya, yaitu perihal hari kebangkitan nasional. sang narasumber yang merupakan salah satu tokoh nasional beberapa kali mampu menjawab pertanyaan dari responden perihal sikap yang harus ditonjolkan dan pembuktian apa yang harus dibuat bangsa ini dalam menyikapi hari kebangkitan ini.

saya tertawa ketika di akhir segmen tersebut, hampir tidak ada jawaban-jawaban konkrit yang bisa menggambarkan bagaimana penurunan rasa patriotisme ini bisa kita ungkit kembali kedalam pola hidup kemasyarakatan bangsa indonesia. fakta-fakta dilapangan tentunya kita sudah tau, negeri ini rawan masalah, kemunduran psikologis karena faktor harta dan tahta menjadi musuh utama lunturnya semangat patriotisme dalam diri manusia indonesia. kesetia-kawanan sosial dalam praktek-praktek haram sering kali didukung oleh para elit politik dan ditunjang para pebisnis handal demi mencapai satu tujuan, UANG. pertanyaan saya pagi tadi adalah apa perlu bendera kita diganti dengan pecahan uang 100.000 rupiah agar setiap orang mau berbuat sesuatu untuk negeri ini tanpa pamrih??

kembali ke topik hari kebangkitan nasional, sedianya jikalau rasa patriotisme, persatuan dan kesatuan, nasionalisme, kesadaran berbangsa, kesadaran menjadi manusia yang putih, dan kesadaran tidak merugikan hajat hidup orang banyak, tentunya praktek-praktek sampah yang selama ini rutin kita dengar dan kita pahami tidak akan semakin bertambah setiap harinya. bahkan ketika ada contoh nyata dilayar kaca kita masing-masing, masih ada saja orang-orang bodoh diluar sana yang mengulangi praktek bodoh yang sudah menjadi bubur. pertanyaannya KENAPA?

sebodoh itukah orang indonesia tidak mau belajar dari kesalahan orang lain? sebodoh itukah orang indonesia mau mengulangi hal-hal yang hampir kita tangisi bersama? dan sebodoh itukah orang indonesia hingga tergiur dengan materi?

entahlah.... banyak faktor.... (habis waktu untuk membahasnya)

hemat saya, untuk membangkitkan rasa nasionalisme bangsa indonesia (termasuk diri saya sendiri), mungkin kita perlu mengulang masa-masa kejayaan pahlawan bangsa kita, dimana mereka selalu menyanyikan lagu kebangsaan dengan penuh hikmat dan mungkin hingga meneteskan air mata dikala kemerdekaan baru saja direbut dari tangan penjajah.

atau... saya punya pendapat lainnya...

simple saja, setiap perusahaan (selayaknya di Jepang) wajib setiap paginya menyanyikan lagu kebangsaan dan menghormat bendera (tidak perlu diluar ruangan) untuk emnumbuhkan rasa nasionalismenya.

mmmm... tambahan lagi...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun