Mohon tunggu...
Yoga WaskithaAdi
Yoga WaskithaAdi Mohon Tunggu... Lainnya - Fakultas Hukum Undip

KKN TIM II UNDIP KAB KLATEN

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa Undip Membagikan Booklet dan Sosialisasi Penerapan Protokol Kesehatan dalam Menghadapi New Normal

12 Agustus 2020   22:01 Diperbarui: 12 Agustus 2020   21:50 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Klaten, (12/08/2020), Covid-19 terdeteksi pertama kali di Indonesia sekiatar Awal maret 2020, Sejak saat itu covid-19  menyebar dengan  cepat keseluruh penjuru negeri. Seiring berjalanya waktu  Cluster-cluster terbentuk di Kota maupun di desa, hal ini menjadi perhatian pemerintah pusat maupun di daerah. Merujuk data BPS tahun 2018 Jumalah  penduduk buta aksara di Indonesia sekitar 3,29 juta orang, yang mana kebanyakan tersebar di daerah pedesaan.. Melihat problem yang sangat fundamental tersebut menjadi kendala pemerintah dalam menginformasikan penanggulangan persebaran covid-19, pemerintah sendiri dalam penyampaian informasi menggunakan media cetak maupun media elektronik.

Melihat problem yang sangat fundamental tersebut, Mahasiswa Undip membawa angina segar dalam pengedukasian penanganan penyebaran covid-19 dengan membuat dan membagikan booklet good bay pandemic welcome new normal, dalam booklet yang berisikan hal-hal dalam penanganan persebaran covid-19 disertai gambar-gambar pendukung agar masyarakat mudah memahami. Dengan booklet masyarakat dapat dengan mudah memahami apa yang menjadi anjuran pemerintah dalam menghadapi pandemic covid-19.

Booklet ini menjadi panduan mahasiwa dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat, Agar masyarakat mudah menangakap informasi yang disampaikan mahasiswa.Merujuk pada  data yang dirilis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut 14 anak (usia 0-17 tahun) meninggal dari 584 anak positif COVID-19. Sementara dari 3.324 anak berstatus pasien dalam perawatan (PDP), ada 129 anak yang meninggal.Melihat data yang sangat mencengangkan itu,Maka sosialisasi lebih diconcernkan kepada anak-anak dan remaja. Sosialisasi dilakukan dengan mendatangi anak-anak yang sedang bermain dan remaja yang sedang nongkrong atau berkumpul-kumpul. Dengan metode jemput bola diharapkan anak-anak dan remaja dapat mulai membiasakan diri untuk melakukan protocol kesehatan,adapun protocol kesehatan disini  antara lain menggunakan masker, jaga jarak dan selalu cuci tangan dengan sabun atau handsanitizer. Tentu kita tidak ingin generasi penerus bangsa gugur satu persatu karena keteledoran diri sendiri atau orang lain  karena acuh dalam penerapan protocol kesehatan. Semakain besar masyarakat dalam menerapkan protocol kesehatan, semakin cepat  pula  pandemic ini akan berakhir.

Oleh   : Yoga Waskitha Adi,Ilmu Hukum,Fakultas Hukum

Editor ; Dr.dr.Indranila Kustarini Samsuria,Sp.PK(K)

#KKNTIMIIPERIODE2020

#P2KKNUNDIP

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun