Mohon tunggu...
Yoga PS
Yoga PS Mohon Tunggu... Buruh - Laki-laki yang ingin mati di pagi hari :)

Laki-laki yang ingin mati di pagi hari :)

Selanjutnya

Tutup

Money

Palugada

29 April 2011   23:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:15 2989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignleft" width="274" caption="clipartheaven.com"][/caption]

“Eh bos, lagi maen (bisnis) apaan neh sekarang?”

“Palugada”.

“Apaan tuh?”

“Apa lu butuh, gua ada”.

Percakapan diatas bukanlah manuksrip dari laut mati yang sedang diperebutkan oleh Israel dan Negara arab. Karena percakapan diatas adalah hasil chating saya dengan teman SMA beberapa bulan yang lalu. Tom namanya. Eit, jangan dikira keren ya. Tom itu nama panggilan. Nama aslinya sih Ferdi. Tapi anak2 lebih seneng manggil Tom, kependekan dari Tombro. Karena dulu agak susah membedakan muka dia dengan tampang ikan Tombro.

Dia kuliah di perkapalan ITS. Jurusan yang mempelajari kapalan di kaki. Oh bukan sodara-sodara, tapi kapal beneran. Dan untungnya setelah lulus dia tidak bekerja di kapal-kapalan atau berjualan kopi kapal api. Sorry, ini sudah malam dan saya tidak tahu harus menulis apa. Tapi karena Anda sudah terlanjur membaca, sebaiknya saya lanjutkan saja.

Kami sudah lama tidak berjumpa. Setelah sharing cerita dan pengalaman, akhirnya saya tahu kalau dia sedang maen (bagi saya bisnis itu permainan :D) di sektor minyak. Konsep bisnisnya sederhana koq: jualan minyak. Dia sewa kapal, beli minyak, trus diangkut kepasar. Yang menarik bagi saya adalah konsep palugada yang ia tawarkan.

Jadi selain mengangkut minyak, kapal yang ia sewa juga menjual barang-barang kebutuhan ABK yang sedang melaut. Mulai sembako, peralatan, kebutuhan sehari-hari, sampai istri. Oh maaf, teman saya belum mau buka bisnis prostitusi. Pokoknya apa yang kira-kira dibutuhkan, pasti ia sediakan.

Inovasi. Ekspansi. DIversifikasi

Secara konsep, palugada adalah semangat mencari peluang. Ia membuka mata pengusaha untuk terus berupaya memenuhi kebutuhan pelanggan, tak terpaku hanya pada bisnis inti saat ini. Ujung-ujungnya, spirit palugada terus mendorong semangat inovasi dan ekspansi. Kebutuhan dasar untuk menciptakan konglomerasi. Palugada menciptakan customer oriented driven business. Melihat kebutuhan pelanggan dan tak terpaku pada kemampuan perusahaan saja. Berusaha menciptakan diversifikasi usaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun