Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Catatan Akhir Guru di Tahun Pelajaran 2020/2021

20 Juni 2021   06:10 Diperbarui: 20 Juni 2021   14:37 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pembelajaran: merdeka.com/Arie Basuki

Catatan Akhir Guru di Tahun Pelajaran 2020/2021

Penyampaian rapor secara daring dalam  pembelajaran semester genap tahun 2020/2021 sudah selesai. Ada yang bahagia karena mendapatkan angka baik di rapor. Kemudian, beberapa anak didik saya menyampaikan ucapan terima kasih.

Begini ucapan salah satu dari anak didik saya.
"Assalamualaikum Pak Yoga. Tadi, saya baru liat nilai rapot, terus pas liat nilai bahasa Indonesia, alhamdulillah dapet angka baik di rapor. Terima kasih banyak ya, Pak. Semoga Pak Yoga sehat terus dan diberi banyak rezeki ya. Amin."

Saya senang mendengar ucapan dari salah satu anak didik tersebut. Semoga ilmu yang kita pelajari bersama membawa keberkahan. Keberkahan ilmu adalah bertambahnya kebaikan dalam diri dan ilmu yang dipelajari dapat bermanfaat bagi orang lain.

Dalam catatan akhir ini, saya selaku guru ingin menyampaikan tiga hal untuk anak didik saya.

1. Jaga Silaturahmi dengan Guru

Tidak ada istilah mantan guru atau mantan murid. Selamanya, kita terhubung dalam ikatan ilmu. Kalau ada murid melupakan gurunya, maka ilmu yang dipelajari selama setahun tidak akan bermanfaat.

Bagaimana cara menjaga silaturahmi? Jija bertemu guru, sapalah lebih dulu. Jangan tunggu disapa guru baru menyapa.

Di zaman sekarang juga ada media sosial. Anak didik bisa mengikuti atau follow akun guru. Manfaatnya agar ilmu yang kita pelajari masih terikat dengan sang guru dan mendapatkan keberkahan ilmu.

2. Terus Belajar

Setelah mendapatkan rapor, bukan berarti kita sudah selesai belajar. Teruslah belajar. Selama hayat dikandung badan, selama itu pula kita harus terus belajar.

Kebetulan, saya mengajar bahasa Indonesia dan Karya Ilmiah Remaja. Kedua pelajaran ini akan terus kita pelajari.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang utama di negeri ini. Bahasa Indonesia sudah dipelajari oleh banyak pelajar di negara lain. Tugas kita adalah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai konteksnya. Bukan berarti bahasa lain kita tinggalkan.

"Utamakan bahasa Indonesia, kuasai bahasa asing, dan lestarikan bahasa daerah." Inilah semboyan yang harus kita laksanakan. Orang Indonesia harus bisa minimal tiga bahasa. Misalnya, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Jawa.

Karya ilmiah remaja pun demikian. Pelajaran tersebut mengajarkan kepada kita untuk selalu mencari kebenaran hakiki, mencari bukti/fakta, membuat penelitian atau sebuah karya. Sehingga, hidup kita selalu dikelilingi oleh ilmu pengetahuan.

3. Mendoakan Guru

Ketika kita mendoakan guru agar selalu sehat dan bahagia, maka sebenarnya doa itu juga untuk kita. Artinya, ada timbal balik terhadap doa yang kita panjatkan kepada Tuhan.

Barang siapa mendoakan orang lain kebaikan, maka ia akan mendapatkan kebaikan pula. Sebaliknya, barang siapa mendoakan buruk orang lain, maka ia akan mendapatkan keburukan pula.

Jadi, mulai sekarang, sebarkanlah kebaikan kepada semesta. Salah satunya dengan mendoakan gurumu. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan, kebaikan, dan keberkahan hidup. Amin.

Malang, 20 Juni 2021
Artikel Yoga Prasetya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun