Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengapa Kita Harus Belajar Drama?

1 Maret 2021   07:25 Diperbarui: 1 Maret 2021   07:33 8911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Canva/Yoga Prasetya

Mengapa Kita Harus Belajar Drama?

Sebuah pertanyaan besar muncul saat anak-anak membaca materi baru bahasa Indonesia pada bulan Maret. Bab 8 Teks Drama.

Teks drama adalah teks yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia melalui tingkah laku (akting) yang dipentaskan. Ciri utama drama sebagai berikut: (1) berupa cerita; (2) berbentuk dialog; dan (3) bertujuan untuk dipentaskan.

Dalam tradisi masyarakat, drama memiliki istilah yang beragam. Pertama, sandiwara (pengajaran yang dilakukan secara tidak langsung, perlambang). Kedua, lakon (cerita yang dimainkan dalam drama, wayang, atau film). Ketiga, tonil (pertunjukan). Keempat, sendratari (serangkaian tari-tarian yang mengisahkan suatu cerita tanpa menggunakan percakapan). Kelima, tablo (drama yang diceritakan pencerita atau narator dengan pemain tanpa dialog).

"Pak mengapa kita harus belajar drama?" tanya salah satu anak didik saya.

"Nak, setiap materi bahasa Indonesia yang kita pelajari akan memberikan banyak manfaat kepada kita. Secara umum, manfaat belajar drama ialah (1) menambah pengetahuan, (2) terampil berbahasa, (3) membentuk karakter, dan (4) sarana hiburan," jelas saya waktu itu.

Sebenarnya, masih banyak manfaat yang didapatkan saat kita belajar teks drama. Namun, pada kesempatan kali ini, saya hanya akan membahas empat manfaat tersebut. Berikut penjelasannya.

1. Drama dapat menambah pengetahuan

Drama menyajikan sebuah fakta tentang kehidupan yang dikemas dengan bahasa fiksi. Berbeda ketika kita belajar materi sejarah atau biologi, fakta dalam teks drama bersifat implisit. Implisit menurut KBBI artinya terkandung didalamnya, tidak dinyatakan secara jelas.

Misalnya, drama tentang kehidupan seorang polisi. Pengetahuan tersebut akan kita dapatkan dalam percakapan dan tingkah laku seorang polisi. Saat belajar atau membaca drama tersebut, kita akan bergumam. "Oh, ternyata menjadi polisi itu tidak mudah" atau "Wah, kehidupan seorang polisi itu kompleks ya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun